UT Naikkan Target Perekrutan Guru SD sebagai Mahasiswa
Jakarta-Universitas Terbuka (UT) tak lagi menerima mahasiswa program S1 PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) pada tahun 2007 ini. Kebijakan ini sejalan dengan syarat pendidikan guru minimal S1. Sejalan dengan hal itu, perguruan tinggi negeri jarak jauh itu pada 2007 ini menargetkan merekrut guru SD sebagai mahasiswa baru S1 PGSD sebanyak 109.796 orang.
”Sebaran mereka diharapkan meliputi seluruh Kabupaten di Indonesia. Ditargetkan pula, UT dapat merekrut guru Taman Kanak-Kanak sebagai mahasiswa D2 PGTK sebanyak12.425 orang, disamping mahasiswa lama sebanyak 12.890 orang,” ujar Rektor UT Atwi Suparman, usai penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II, yang berlangsung 12-14 Februari 2007 di Kampus Universitas Terbuka, Rabu (14/2).
Dia menambahkan pada tahun 2007 ini UT memperkirakan mempunyai mahasiswa Pendidikan Dasar (PENDAS) yang melakukan registrasi (baik PGSD dan PGTK) sebanyak 304.156 orang. Menurutnya, UT juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (DitjenPLS) dan akan merekrut sebanyak 5.600 orang warga belajar (WB) yang tersebar di 11 Provinsi atau 16 UPBJJ-UT pada tahun ini.
”UT akan berupaya menambah jumlah WB disetiap Provinsi tersebut bila disediakan dana oleh Pemerintah Daerah (Pemda) yang bersangkutan.Di luar 11 Provinsi tersebut, apabila Pemda lain bersedia akan bekerjasama dengan UT dalam PBA ini,maka seluruh UPBJJ-UT di setiap Provinsi, akan siapmelaksanakan program PBA. Tahun 2007 UT berpotensi menyelenggarakan PBA untuk 500.000 WB”, lanjut Atwi.
Pada tahun 2006 lalu, UT bekerja sama dengan Ditjen PLS telah menghasilkan 3.415 WB yang telah lulus ujian, dan saat ini mereka sedang menungguSurat Keterangan Me-lek Aksara (SUKMA) yang akan dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Program PBA ini adalah bagian dari komitmen Pemerintah (DitjenPLS) dalam memberantas buta aksara di Tanah Air.
Menyinggung soal Rakornas UT ini, lanjut Atwi, adabeberapa hal yang akan dibahas secara mendalam khususnya tentang strategi dan teknis pengelolaan program pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan program Pemberantasan Buta Aksara (PBA). Program S1 PGSD–UT diarahkan kepada pemberian dukungan secara lebih besar kepada Program Pemerintah. (stevani elisabeth)
”Sebaran mereka diharapkan meliputi seluruh Kabupaten di Indonesia. Ditargetkan pula, UT dapat merekrut guru Taman Kanak-Kanak sebagai mahasiswa D2 PGTK sebanyak12.425 orang, disamping mahasiswa lama sebanyak 12.890 orang,” ujar Rektor UT Atwi Suparman, usai penutupan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) II, yang berlangsung 12-14 Februari 2007 di Kampus Universitas Terbuka, Rabu (14/2).
Dia menambahkan pada tahun 2007 ini UT memperkirakan mempunyai mahasiswa Pendidikan Dasar (PENDAS) yang melakukan registrasi (baik PGSD dan PGTK) sebanyak 304.156 orang. Menurutnya, UT juga bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah (DitjenPLS) dan akan merekrut sebanyak 5.600 orang warga belajar (WB) yang tersebar di 11 Provinsi atau 16 UPBJJ-UT pada tahun ini.
”UT akan berupaya menambah jumlah WB disetiap Provinsi tersebut bila disediakan dana oleh Pemerintah Daerah (Pemda) yang bersangkutan.Di luar 11 Provinsi tersebut, apabila Pemda lain bersedia akan bekerjasama dengan UT dalam PBA ini,maka seluruh UPBJJ-UT di setiap Provinsi, akan siapmelaksanakan program PBA. Tahun 2007 UT berpotensi menyelenggarakan PBA untuk 500.000 WB”, lanjut Atwi.
Pada tahun 2006 lalu, UT bekerja sama dengan Ditjen PLS telah menghasilkan 3.415 WB yang telah lulus ujian, dan saat ini mereka sedang menungguSurat Keterangan Me-lek Aksara (SUKMA) yang akan dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan setempat. Program PBA ini adalah bagian dari komitmen Pemerintah (DitjenPLS) dalam memberantas buta aksara di Tanah Air.
Menyinggung soal Rakornas UT ini, lanjut Atwi, adabeberapa hal yang akan dibahas secara mendalam khususnya tentang strategi dan teknis pengelolaan program pendidikan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan program Pemberantasan Buta Aksara (PBA). Program S1 PGSD–UT diarahkan kepada pemberian dukungan secara lebih besar kepada Program Pemerintah. (stevani elisabeth)