Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Mengajari Anak Agar Pandai Bersyukur

Cara pertama untuk menumbuhkan rasa syukur pada anak adalah dengan mencintai anak secara nyata (ilustrasi: pandawafm)
Orangtua perlu mengajar dan membimbing anak agar mereka tahu apa dan bagaimana caranya bersyukur. Pasalnya rasa syukur tidak tumbuh dengan sendirinya, apalagi pada diri seorang anak.

Untuk menumbuhkan rasa syukur pada anak, cara yang pertama adalah dengan mencintai anak. Rasa cinta yang nyata dari orangtua kepada anak dapat membuat anak merasa dicintai dan selalu berpikiran positif.

Setiap anak adalah spesial, mereka memiliki kelebihan sendiri-sendiri. Dengan menyadari hal itu dan menemukan kelebihannya membuat anak sadar ada begitu banyak hal yang bisa ia syukuri dalam hidupnya.

Dalam buku Talkinc Points for Parents yang SekolahDasar.Net kutip dari Tabloid Nova (10/09/2014) beberapa langkah yang dapat orangtua lakukan agar anak menjadi pribadi yang pandai bersyukur:

  • Anak diminta menuliskan setidaknya lima hal yang ia syukuri setiap hari. Misalnya, “Aku bersyukur mendapat nilai 100” atau “Aku bersyukur diberi hadiah kakak” .
  • Anak diminta menuliskan setidaknya tiga hal yang dapat ia lakukan untuk orang lain. Misalnya, “Aku bersyukur bisa membantu adik menyelesaikan PR-nya” .
  • Anak diminta menuliskan setidaknya tiga hal yang baru terjadi padanya yang membuat ia bersyukur. Misalnya, “Dalam perjalanan pulang ke rumah tadi, aku melihat seorang anak mengamen di lampu merah. Aku bersyukur karena tidak harus mengalami hal itu” .
  • Anak diminta mengucap syukur atas tiga hal yang telah membuatnya bersyukur. Misalnya, berterima kasih kakak yang telah membangunkannya, berterima kasih kepada ayah setelah mengantarkannya ke sekolah, berterima kasih kepada Tuhan karena memberikannya hari yang indah.
  • Baca bersama-sama tulisan yang sudah anak buat setiap hari sebelum tidur.

Orangtua juga perlu mengajarkan pada anak agar mereka mengatakan hal-hal yang baik mengenai orang lain, tidak menghina atau merendahkan orang lain. Semua hal di atas jadikan sebagai rutinitas harian untuk menjadikan anak yang selalu pandai bersyukur.