Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kepala Sekolah dan Pengawas Menentukan Hitam Putihnya Pendidikan

Kepala Sekolah dan Pengawas Menentukan Hitam Putihnya Pendidikan
Tata kelola pengawas dan kepala sekolah sebaiknya terus menerus mengalami pembaharuan selaras tuntutan perubahan dan tantangan zaman.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan kepala sekolah dan pengawas sekolah merupakan dua unsur penting dalam pengelolaan layanan pendidikan di satuan pendidikan. Mereka memiliki peran strategis yang tidak saja menentukan hitam putihnya pendidikan di sekolah tapi juga cetak biru generasi bangsa.

Menteri Muhadjir juga mengatakan tata kelola pengawas dan kepala sekolah sebaiknya terus menerus mengalami pembaharuan selaras tuntutan perubahan dan tantangan zaman. Pemerintah harus berani melakukan otokritik yang tajam dalam keseluruhan proses pembinaan tenaga pendidik, khususnya pengawas sekolah mulai dari proses rekrutmen, pengembangan, dan pemberdayaannya.

“Saat ini perlu ide-ide baru, bahkan paradigma baru ketika kita berbicara dalam konteks pembinaan tenaga kependidikan. Oleh karena itu, kedua unsur ini harus disesuaikan dengan tuntutan perubahan dan tantangan kekinian,” ujar Mendikbud yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (17/10/18).

Terkait pelatihan dan penguatan kompetensi yang selama ini dilakukan, menurut Muhadjir diperlukan review yang menyeluruh. Baik yang berkaitan dengan kesiapan dan kelayakan lembaga penyelenggara, metode maupun substansi pelatihan. Analisis lebih lanjut adalah esensi dan eksistensi pelatihan di era digital, era millenia dengan generasi industri 4.0 serta era disrupsi.

Dari analisis tersebut melahirkan konklusi bahwa setiap individu memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan kapasitas nilainya dan kapasitas profesionalnya. Sehingga mampu memberi tantangan transformasi karakter bagi peserta serta kesempatan bertumbuh secara kognisi, emosi dan estetika

Dia berharap pelatihan yang akan dikembangkan tidak lagi sekadar sebagai pelatihan konvensional yang selama ini dilaksanakan. Pelatihan yang benar-benar menyentuh sisi intristik dan inner motivation para peserta. Pelatihan yang futuristik dan berbasis pada problematika dunia baru, abad milenial.