Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Keterampilan Dasar Pemberian Penguatan

1. Pengertian Penguatan
Menurut Hasibuan (1991:56) yang dimaksud ”penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah laku, yang dapat meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali tingkah laku tersebut”. Menurut Winataputra (2008) “Penguatan adalah respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku siswa yang baik, yang menyebabkan siswa tersebut terdorong untuk mengulangi atau meningkatkan perilaku yang baik tersebut”.

Penguatan (reinforcement) adalah segala bentuk respons, apakah bersifat verbal ataupun nonverbal, yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah laku siswa, yang betujuan untuk memberikan informasi atau umpan balik (feedback) bagi siswa atas jawaban atau perbuatannya sebagai suatu motivasi ataupun koreksi.

Penguatan diberikan dengan tujuan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar, mengontrol dan memotivasi perilaku yang negatif, menumbuhkan rasa percaya diri, serta memelihara iklim kelas yang kondusif. Selain itu, penguatan juga berguna untuk mendorong seseorang memperbaiki tingkah lakunya dan meningkatkan kerjanya.

2. Cara Penggunaan Pemberian Penguatan
Cara penggunaan pemberian penguatan adalah sebagai berikut:
a. Penguatan kepada pribadi tertentu
Penguatan harus jelas ditujukan kepada siswa tertentu dengan menyebutkan namanya sambil memandang siswa yang berkepentingan langsung.
b. Penguatan kepada kelompok siswa
Penguatan juga dapat diberikan kepada sekelompok siswa; umpamanya, apabila satu kelas telah menyelesaikan tugas dengan baik, maka guru memperbolehkan siswa bekerja bebas atau istirahat, tetapi dapat juga menggunakan keterampilan dasar mengajar memberi penguatan secara verbal (dalam bentuk kata atau kalimat).
c. Pemberian penguatan dengan segera
Penguatan harus segera diberikan begitu tingkah laku atau respons siswa yang diharapkan muncul.
d. Penguatan tidak penuh
Apabila seorang siswa memberikan jawaban yang benar sebagian, tindakan guru yang efektif ialah member penguatan tidak penuh. Misalnya, “ya, jawabanmu sudah baik, hanya masih perlu dikembangkan”.
e. Variasi dalam penggunaan

Dalam pemberian penguatan kepada siswa harus bervariasi atau tidak monoton, umpamanya penguatan dengan mengacungkan ibu jari kemudian diganti dengan memberikan pujian.

3. Prinsip-prinsip Pemberian Penguatan
Dalam pemberian penguatan, perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam pemberian penguatan, antara lain:
a. Kehangatan dan keantusiasan
Dalam memberikan penguatan hendaknya diwarnai dengan kehangatan dan antusiasme. Suara, mimik, dan gerakan badan guru adalah petunjuk adanya kehangatan dan keantusiasan sehingga penguatan yang diberikan akan menjadi lebih efektif.
b. Kebermaknaan
Penguatan yang diberikan harusnya dapat menimbulkan kesan kepada siswa sehingga dapat menimbulkan semangat siswa.
c. Hindari respon negatif
Penguatan yang diberikan harus bersifat positif tanpa adanya ucapan bernada ejekan ataupun sindiran karena hal ini dapat mematahkan semangat siswa.


4. Komponen-komponen Pemberian Penguatan
Menurut Harjadi (2008:-), komponen-komponen penguatan terdiri dari:
a. Penguatan Verbal; penguatan ini dapat dinyatakan dalam 2 bentuk yaitu kata atau kalimat.
b. Penguatan Non Verbal; bisa berupa mimik atau gerakan badan, mendekati, memberi sentuhan atau memberi kegiatan yang menyenangkan, berupa symbol atau benda maupun penguatan tak penuh seperti “yah, jawabanmu sudah baik tetapi masih perlu disempurnakan”