Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Efektif Menghukum Anak Tanpa Kekerasan

Kekerasan bukan solusi terbaik. Meski hanya sesekali memukul anak, tetap saja dapat membuatnya cenderung mudah stres dan tidak percaya diri.
Banyak psikolog melarang orang tua menghukum anak secara fisik, karena dapat berlanjut ke kekerasan fisik. Akibatnya menyebabkan keseimbangan emosi anak terganggu. Bahkan, tak jarang perilaku anak juga bisa makin 'liar'.

Meski orang tua hanya sesekali memukul anak, tetap saja dapat membuat anak cenderung mudah stres dan tidak percaya diri. Masalahnya ketika anak berbuat kesalahan, hampir 90 persen orang tua mengaku pernah memberikan hukuman fisik.

Dilansir SekolahDasar.Net dari Parenting.co.id (09/12/2014), penelitian dari University of New Orleans, AS, menyimpulkan tiga hukuman untuk anak berikut ini adalah yang paling efektif dibandingkan memukul, yaitu:

1. Mendiamkan atau memberikan mereka waktu sendiri untuk merenungi kesalahannya. Setelah itu, baru ajak dia mengobrol menanyakan apa alasan anak berulah.

2. Tidak memperbolehkan anak melakukan aktivitas favoritnya untuk sementara. Misalnya, tak diizinkan bermain internet dan menonton teve selama seminggu.

3. Memberikan anak tugas rumah tambahan.

"Lebih baik menggunakan tipe untuk mendisiplinkan anak dan fokus pada konsistensi," kata Dr. Paul Frick, salah satu pengajar dariUniversity of New Orleans, AS.

Kekerasan fisik pada anak ternyata lebih banyak negatifnya. Pelajaran yang didapat anak justru, jika sedang marah pada seseorang, kita diperbolehkan untuk memukul.

Menurut Frick, bagi anak yang berusia di atas lima tahun, akan lebih baik jika diberi hukuman tambahan tugas rumah dan tidak diizinkan melakukan aktivitas favorit anak untuk sementara. Cara ini cukup efektif dan tanpa menyakiti anak-anak.