Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Menjadi Guru Yang Baik Demi Generasi Lebih Baik

Menjadi Guru Yang Baik Demi Generasi Lebih Baik
Guru yang baik akan terus berinovasi untuk mengembangkan segala kemampuan yang di miliki (Ilustrasi)
Bagaimana saya tahu bahwa saya sebenarnya adalah guru yang baik? “Dapatkah saya belajar untuk menjadi guru yang baik? Atau apakah ini adalah bakat yang harus dimiliki dari lahir?” pertanyaan ini menjadi hal yang lumrah bagi setiap jiwa yang menjiwa dunia pendidikan, tentunya setiap guru yang baik akan terus berinovasi untuk mengembangkan segala kemampuan yang di miliki untuk menjadi guru yang baik.

Guru terdapat dalam tiga rasa dasar : Super, excellent, dan good. Rasa apa yang kita inginkan sebagai guru tergantung pada kekuatan personal Kita, hubungan pertemanan, tujuan profesional, dan prioritas individual Kita. Sebelum Kita mulai mengajar, pikirkanlah dengan serius berapa banyak waktu, dan energi emosional yang dapat Kita berikan untuk bekerja di luar rumah.

Lihat kembali kehidupan Kita, hubungan-hubungan Kita, kewajiban keuangan dan emosional Kita, serta tujuan-tujuan personal dan karier Kita. Jika Kita sulit untuk memhitung hidup Kita secara objektif, diskusikanlah situasi Kita dengan teman atau keluarga dekat yang mungkin dapat mengembangkan prosfek Kita.

Sebagai Contoh :

Jika kakak Kita menilai bahwa Kita suka akan baju-baju mahal dan suami Kita mengingatkan bahwa Kita menjadi tidak sabaran dan sangat kritis di bawah tekanan stres, Kita harus memutuskan apakah Kita akan menjahit baju Kita dan bekerja keras sesuai yang diharapkan untuk mengembangkan kesabaran yang lebih besar.

Putuskanlah apa yang penting buat Kita dan aspek-aspek apa yang Kita prioritaskan dalam hidup Kita. Apakah anak-anak, orang tua, pasangan, atau pacar Kita akan merasa diabaikan jika Kita akan menghabiskan waktu senggang Kita dengan membuat rencana mengajar atau membimbing murid? Berapa banyak energi emosional yang akan Kita simpan sepanjang hari agar Kita memiliki jumlah yang cukup tersisa untuk keluarga Kita dimalam hari?Akankah Kita akan merasa nyaman membimbing murid Kita dalam masalah pribadi mereka ataukah Kita akan memberikan masalah-masalah itu kepada orang tua atau wali mereka?

Tidak ada jawaban benar atau salah bagi pertanyaan-pertanyaan itu, tapi jika Kita tahu jawabannya sebelum Kita memulai mengajar, Kita akan menjadi guru yang lebih bahagia, dan instruktur yang lebih sukses. Tidak semua orang dapat atau harus menjadi guru super, sangatlah diterima guru yang excellent atau good.

Mengajar dengan super membutuhkan energi fisik, emosi, dan mental yang sangat tinggi. Guru-guru super biasanya tiba di sekolah lebih awal dan pulang lebih akhir. Mereka juga menghadiri seminar dan melanjutkan kuliah pendidikan, sukarelawan bagi kegiatan murid, dan memberikan diri mereka bagi murid-murid yang membutuhkan bantuan ekstra di dalam maupun di luar kelas. Karena guru super menikmati hubungan yang solid dengan para muridnya, mereka tidak harus berfokus pada berapa banyak waktu atau energi untuk menerapkan disiplin di kelas-kelas mereka.

Sebaliknya, ada pasang surut dan proses memberi dan menerima, dimana rasa mengajar sama seperti para pelari merasakan sensasi ketagihan untuk berlari. Sayangnya, jika mereka bukan orang luar biasa dengan cadangan energi yang mengagumkan atau jika mereka tidak berusaha meremajakan diri mereka sendiri secara teratur, para guru super mungkin akan sangat lelah.

Mengajar dengan super membutuhkan dukungan fisik dan mental yang sangat besar, tergantung dari anggaran Kita, yang mungkin akan menyerap pula sejumlah uang. Jika Kita belum menikah, belum mempunyai anak, dan tidak memiliki ikatan, Kita mungkin akan memilih untuk membaktikan seluruh energi Kita untuk mengajar. Tetapi, jika Kita adalah orang tua tunggal dengan tiga anak kecil dan memiliki seorang pacar atau teman dekat, Kita mungkin tidak akan dan tidak dapat mencurahkan energi yang sangat besar yang diperlukan untuk menjadi guru super.

Memiliki anak bukan berarti larangan untuk menjadi guru super, ini artinya Kita harus memastikan bahwa keluarga Kita memahami dan mendukung pilihan mengajar Kita. Jika kita memiliki anak-anak yang dapat menyesuaikan diri dengan baik, dapat memotivasi diri sendiri dan hormat pada Kita dan pasangan Kita, jika pasangan Kita mendukung tujuan-tujuan karier Kita, dan jika Kita memiliki tingkat energi yang tinggi, maka Kita kemungkinan akan dapat mengatasi stres yang terjadi dalam mengajar secara super. Tetapi jangan memaksa diri sendiri, jika Kita tidak dapat menjadi seorang yang luar biasa. Menjadi guru yang exellent atau good adalah pencapaian yang sesungguhnya.

Baca juga: Bagaimana Menjadi Guru Idola? Inilah Caranya

Untuk itu mari menjadi guru yang super untuk mewujudkan suasana belajar yang PAIKEM. Dengan cara terus berinovasi untuk mengembangkan kemampuan personal kita, intelektual, emosional, spritual, tentunya menjadi modal utama kita untuk menjadi seorang guru yang super!!!

*) Ditulis oleh Taufik Akbar Hasibuan, Guru SMP Negeri 1 Aek Nabara Barumun, Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara.