Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Dampak Kurikulum Baru UN SD Dapat Ditiadakan

Draf isi kurikulum baru yang sudah dipaparkan, membawa banyak perubahan perubahan. Untuk jejang sekolah dasar (SD) kurikulum baru yang berbasis tematik integratif ini hampir merombak keseluruhan sistem pembelajaran. Mendikbud M. Nuh mengaku untuk penyusunan kurikulum tingkat SD banyak terjadi perdebatan dan beda pendapat di dalam tim. Tapi disepakati satu bahwa pada jenjang SD, pendekatan proses belajarnya, dengan cara tematik integratif.

Kurikulum baru SD yang November ini masuk tahap uji publik ini meengurangi jumlah mata pelajaran dari 10 menjadi 6 yaitu Agama, PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, serta Seni Budaya. Sedangkan IPA dan IPS akan diintegrasikan dengan 6 mapel lainnya. Kurikulum yang akan diterapkan mulai tahun ajaran baru 2013 itu menjadikan Pramuka sebagai ekstra kurikuler wajib.

Salah satu dampak dari perubahan kurikulum dengan sistem pembelajaran berbasis tematik integratif adalah konsistensi Ujian Nasional (UN). Menurut Anggota Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP), Teuku Ramli Zakaria, ada kemungkinan UN ditiadakan pada tingkat SD. Tetapi bisa juga UN SD tetap berlanjut dengan pola dan cara yang berbeda dari yang selama ini dijalankan.

"Bisa jadi tidak ada UN. Tapi bisa juga UN tetap ada dengan kisi-kisi UN dari nasional tapi soal dibuat oleh sekolah," kata Ramli

M Nuh sendiri sebelumnya juga pernah mengatakan bahwa UN untuk tingkat SD seiring diterapkannya kurikulum baru SD pada Juni 2013 mendatang ini masih dibahas. Tapi kemungkinan UN untuk SD dapat ditiadakan melihat sistem pembelajaran yang baru, yaitu berbasis tematik integratif.

Dengan pendekatan tematik integratif ini, anak-anak tingkat SD akan belajar sesuai dengan tema yang dipilih oleh gurunya secara teratur tiap minggu. Tema yang diangkat tersebut akan menjadi penggerak mata pelajaran yang lain. Pendekatan ini membutuhkan kompetensi dan kreatifitas guru. (/KS)