Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kurikulum 2013 Membebani Guru dan Siswa

Ombudsman menerima laporan buruknya penerapan Kurikulum 2013. Kurikulum baru itu membebani guru dan siswa (ilustrasi via tempo)
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) banyak menerima laporan dari berbagai daerah mengenai buruknya pelaksanaan Kurikulum 2013. Komisioner Bidang Penyelesaian Laporan dan Pengaduan ORI, Budi Santoso mengatakan kurikulum baru itu membebani guru dan siswa.

"Masalah kurikulum 2013 complicated, guru dan murid sama-sama terbebani," kata Budi yang SekolahDasar.Net kutip dari Tempo (01/12/2014).

Laporan dari semua daerah yang masuk ke ORI hampir sama semua yaitu masalah buku Kurikulum 2013 yang tidak tersedia. Selain itu, guru kesulitan menerapkan sistem penilaian Kurikulum 2013, dan banyak pengaduan lain.

Menurut Budi seharusnya Kurikulum 2013 tidak perlu dipaksakan dengan melaksanakannya secara serentak di semua sekolah pada tahun ini. Pada 2013 lalu, kurikulum baru itu oleh Kemendikbud era Muhammad Nuh masih diuji penerapannya di 6000-an sekolah.

"Tapi, tanpa evaluasi dan mengecek hasilnya, tiba-tiba langsung dilaksanakan secara serentak. Akibatnya fatal," kata Budi.

Kurikulum 2013 merupakan salah satu tema dari tujuh rekomendasi ORI untuk perbaikan layanan pendidikan ke Mendikbud Anies Baswedan. Tujuh masalah itu sering dilaporkan oleh masyarakat ke ORI.

Masalah lain yang banyak dilaporkan berkaitan dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Ujian Nasional. Selain itu, masalah kekerasan di sekolah, sertifikasi guru dan pungutan.