Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Guru Jangan Hanya Mengejar Karir Sebagai PNS

Guru Jangan Hanya Mengejar Karir Sebagai PNS
Guru harus terus mengembangkan metode pembelajarannya.
Banyaknya persoalan pendidikan yang masih dialami di Indonesia ini. Menurut konselor pendidikan Itje Chodijah salah satunya adalah rumitnya peraturan administrasi untuk guru memperoleh karir sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal tersebut mengakibatkan rendahnya motivasi guru untuk meningkatkan kualitas mengajar dan hanya mengejar karir sebagai PNS.

“Motivasi administratif yang sangat sederhana cuma pengin jadi PNS. Saya malah suka bilang, 'apa, sih, masalahnya? Kalau mau jadi guru jadi guru saja. Jangan kejar-kejaran hanya untuk jadi PNS, hanya untuk dapat pensiun.'" kata Chodijah yang SekolahDasar.Net kutip dari Tirto.id (01/10/17).

Ia mengatakan memang ada guru yang ingin jadi PNS dan memang berkualitas. Ketika masuk menjadi PNS, dia mengajar dengan bagus. Namun menurutnya itu jumlahnya sedikit sekali. Dan ini faktor utama, kegagalan pendidikan kita ada di gurunya. Harus diakui bahwa ada masalah di lini ini.

Data hasil penilaian Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) menyatakan bahwa setengah dari peserta PLPG dinyatakan tidak lulus. Guru juga masih banyak yang mengajar tak sesuai dengan bidang kompetensinya. Menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, hanya sebesar 22 persen saja yang mengajar bidang studi yang sesuai.

Tauhid Aminulloh, konseptor Sekolah Tani Muda sekaligus fasilitator di sekolah Wikikopi, Yogyakarta mengatakan kualitas guru harus dibenahi. Guru, menurutnya, harus memahami betul mata pelajaran yang dia ajarkan, serta menyampaikannya dengan metode terbaik. Guru sekarang jauh dari metode-metode pembelajaran.

“Sebagian besar tahunya mengajar itu berdiri di kelas, orasi di situ, mendikte pengetahuan ke murid. Mereka kadang tidak tertarik dengan metode-metode mengajar yang lain. Guru harus terus mengembangkan metode pembelajarannya. Kita seharusnya melihat yang terpenting sekolah itu bukan bangunan, bukan kurikulum, tapi guru. Guru yang memang suka belajar,” kata Tauhid.