Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Gaji Sering Terlambat Guru Honorer Terpaksa Utang

Mudah-mudahan dibayar karena sudah banyak utang di warung
Nasib yang ia alami juga dirasakan oleh ribuan guru honorer lainnya.
Selama ini, gaji guru honorer dibayar dari dana bantuan operasional sekolah (BOS). Mereka mengandalkan gaji sebagai seorang guru honorer untuk mencukup kebutuhan dapur. Namun, karena gaji yang diharapkan sering terlambat karena dana BOS belum cair, mereka pun terpaksa melakukan pinjaman.

Baca juga: Hanya 15 Persen Dana BOS Boleh untuk Gaji Honorer

Para guru honorer di Kota Pekanbaru, Riau, sudah dua bulan tidak menerima gaji. Salah satu guru honorer yang tidak ingin disebutkan namanya, seperti yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (21/03/17) berharap gajinya segera dibayar sehingga dapat membayar utang di warung serta memenuhi kebutuhan sehari hari.

"Ya pasrah saja mudah-mudahan pekan ini bisa dibayar sekolah. Karena sudah banyak utang di warung," ungkapnya.

Ia menjadi seorang guru sejak enam tahun berjalan. Meski tamatan sarjana ia rela menjadi guru honorer yang mengajar di sekolah dasar (SD). Ia ingin pemerintah memberikan perhatian terhadap guru honorer. Menurutnya selama ini guru honorer seperti tidak diperhatikan, berbeda dengan guru PNS yang hidupnya sejahtera.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru, H Abdul Jamal MPd mengatakan pencairan dana BOS sangat ketat. Kepala sekolah wajib menyerahkan laporan pertanggungjawaban pemakaian dana BOS triwulan sebelumnya baru dana itu bisa dicairkan. Ia juga mengatakan pemerintah kota telah mengusulkan alokasi dana untuk insentif guru honorer sebesar Rp 600 ribu/bulan.