Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Langkah-Langkah Menyusun Soal HOTS untuk SD

Langkah-Langkah Menyusun Soal HOTS untuk SD
Dalam penyusunan soal HOTS dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal (konstruksi soal), dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal.

Pada penyusunan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills), penulis soal dituntut dapat menentukan kompetensi yang hendak diukur dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar pertanyaan. Pertanyaan tersebut disertai stimulus yang tepat dalam konteks tertentu sesuai dengan kompetensi yang diharapkan. Selain itu, materi dengan penalaran tinggi yang akan ditanyakan, tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran.

Oleh karena itu, dalam penyusunan soal HOTS dibutuhkan penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal (konstruksi soal), dan kreativitas guru dalam memilih stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di sekitar satuan pendidikan.

Berikut langkah-langkah penyusunan soal HOTS:


1. Menganalisis Kompetensi Dasar (KD)

Analisis KD diawali dengan menentukan KD yang terdapat pada Permendikbud no. 37 tahun 2018. Selanjutnya, KD yang sudah ditentukan dianalisis berdasarkan tingkat kognitifnya. Tidak semua KD yang terdapat pada Permendikbud no. 37 tahun 2018 berada dalam tingkat kognitif yang sama. KD yang berada pada tingkat kognitif C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), dan C6 (mengkreasi) dapat disusun soal HOTS.

KD yang berada pada tingkat kognitif C1 (mengingat), C2 (memahami), dan C3 (menerapkan) tidak dapat langsung disusun soal HOTS. KD tersebut dapat disusun soal HOTS, bila sebelumnya dirumuskan terlebih dahulu IPK pengayaan dengan tingkat kognitif C4, C5, dan C6. Guru-guru secara mandiri atau melalui forum KKG/MGMP dapat melakukan analisis KD yang dapat disusun menjadi soal-soal HOTS.

2. Menyusun kisi-kisi soal

Kisi-kisi penyusunan soal digunakan guru untuk menyusun soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut memandu guru dalam:

a. memilih KD yang dapat dibuat soal HOTS;
b. menentukan lingkup materi dan materi yang terkait dengan KD yang akan diuji;
c. merumuskan indikator soal;
d. menentukan nomor soal;
e. menentukan level kognitif (L1 untuk tingkat kognitif C1 dan C2, L2 untuk tingkat C3, dan L3 untuk tingkat kognitif C4, C5, dan C6); dan
f. Menentukan bentuk soal yang akan digunakan.

3. Memilih stimulus yang tepat dan kontekstual

Stimulus yang digunakan harus tepat, artinya mendorong peserta didik untuk mencermati soal. Stimulus yang tepat umumnya baru dan belum pernah dibaca oleh peserta didik. Stimulus kontekstual dimaksudkan stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca. Dalam konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah setempat.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS. Kaidah penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat.

CONTOH PENGEMBANGAN SOAL HOTS PADA JENJANG SD


Jenis Sekolah : SD
Kelas : VI
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kurikulum : 2013

KOMPETENSI DASAR
3.9 Menelusuri tuturan dan tindakan tokoh serta penceritaan penulis dalam teks fiksi

LINGKUP MATERI
Membaca Sastra

MATERI
Teks Fiksi

INDIKATOR SOAL
Disajikan cerita tanpa judul, peserta didik dapat menentukan makna tersirat yang ada pada cerita

RUMUSAN BUTIR SOAL

Bacalah cerita berikut!
Matahari memancarkan sinarnya yang amat menyengat. Terik matahari yang panas membuat Mimit bermalas-malasan. (Mimit adalah nama semut rangrang). Saat itu, ia berjalan mondar-mandir ke sana dan ke mari, namun sebenarnya ia punya tujuan yang sudah pasti. Mimit mencari makanan dengan bantuan daya ciumnya yang hebat.
Ibu Mimit “Hati-hati Mimit. Ada got yang airnya sangat deras di
sekitar sini”. Mimit tidak mendengarkan peringatan ibunya.
Upsss ....Mimit meloncat menjangkau makanan yang nampak lezat di pinggir got.
Hmmm lezat nian potongan roti ini. Perut terasa penuh. Langkah kaki Mimit mundur dan plung .....
Mimit terbawa arus air got. Ia raih akar di dinding got untuk berpegangan.
Upss ... berhasil namun kaki terbawa arus dan tak ada pijakan.
“Tolong….tolong !”teriak Mimit.
Tata, kakak Mimit mendengar teriakan Mimit. Ketika melihat adiknya bergelantungan di atas arus deras, Tata lari ke rumah memanggil saudara-saudaranya untuk menolong Mimit.
“Cici, Kiki, Sasa, Rara ...ayo kita bersama-sama menolong Mimit. Bergegas mereka menuju got tempat Mimit bergelantungan.Tata mengulurkan tangannya ke arah Mimit, saudara-saudara yang lain memegang kaki Tata menahan jangan sampai ikut terjatuh.
Satu ... dua ... tiga ..., uhh akhirnya Mimit tertolong ditarik oleh keempat kakaknya bersama-sama.
Mimit kedinginan dan menyimpan rasa penyesalan yang dalam karena tidak memperhatikan peringatan ibunya.

Tata mengajak saudara-saudaranya untuk menolong Mimit karena ….
a. takut ikut terjatuh tanpa bantuan saudara-saudaranya
b. Mimit nampak ketakutan hampir hanyut terbawa arus
c. dinding got terlalu licin sehingga Mimit terpeleset
d. Mimit sudah hampir terhanyut dibawa arus air got

Kunci Jawaban: A