Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Guru Honorer Dapat Tekanan Berat dari Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh

Guru Honorer Dapat Tekanan Berat dari Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh

Para guru, khususnya honorer merasa sangat kesulitan dalam menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pasalnya, mereka dituntut untuk melakukan pembelajaran secara online, namun aksesnya masih belum baik.

“Sudah tidak dalam kondisi ideal. Banyak hal yang harus dipertimbangkan kembali,” kata Ketua Presidium Pendidik Tenaga Kependidikan Honorer Indonesia (PTKHI), Defi Meliyana.

Menurutnya, akses untuk memiliki gawai untuk mendukung pelaksanaan PJJ tidak ada, dikarenakan ketidakmampuan ekonomi. Oleh karenanya, PJJ atau belajar daring menjadi tidak ideal, khususnya bagi guru honorer.

Bagi guru honorer yang memiliki gawai pun, bukan berarti tidak ada masalah. Ia mengatakan bahwa terdapat sejumlah guru honorer yang tidak mendapat bantuan subsidi kuota gratis dari Kemenristekdikbud.

“Saya pribadi belum pernah dapat satu gigabyte pun. Jadi, dimana pemerataannya? Tidak ada mekanisme yang pas untuk menyalurkan kuota ke guru, ke murid,” kata Defi.

Lalu, bagi yang mendapat bantuan kuota, guru yang berada di daerah tertinggal, terluar, terdepan (3T) masih kesulitan mendapat sinyal. Untuk itu, pihaknya menilai, PTM terbatas layak dipertimbangkan dengan standar penyelenggaraan yang aman.

Lihat juga :  Nadiem Minta Sekolah Tatap Muka Mulai Juli, Tidak Ada Tawar Menawar untuk Pendidikan

“Kita tahu kondisi murid-murid sekarang bodoh. Sudah mereka terkungkung, tidak bisa aktualisasi diri,” kata Defi yang SekolahDasar.Net kutip dari Jawa Pos (08/06/21).