Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Nadiem Makarim Pamer Keberhasilan Merdeka Belajar Pada PBB

Nadiem Makarim Pamer Keberhasilan Merdeka Belajar Pada PBB

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan teknologi dalam pendidikan sudah menjadi keniscayaan. Hal ini dikatannya saat menjadi pembicara di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Menggunakan teknologi dalam pendidikan bukanlah suatu pilihan bagi Indonesia karena beragamnya sekolah, demografi, pemangku kepentingan, dan lain sebagainya. Namun, pandemi membuat Kemendikbudristek secara cepat mengubah pendekatan akan teknologi. 


"Sekarang sebaliknya, teknologi dikembangkan secara serius bersamaan dengan direncanakannya suatu kebijakan serta mengedepankan kebermanfaatan dan kemudahan akses bagi para penggunanya,” kata Nadiem di New York, Amerika Serikat (17/9/2022).

Penjelasan Mendikbudristek ini dibuktikan dengan berbagai platform teknologi yang kini digunakan jutaan guru, civitas academica, mitra-mitra pendidikan, dan UMKM. Misalnya saja platform Merdeka Mengajar, Rapor Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, TanyaBOS, dan SIPLah.

“Platform Merdeka Mengajar telah digunakan 1,6 juta guru sejak tujuh bulan diluncurkan. 55 ribu konten pembelajaran bagi guru tersedia pada platfom tersebut. 92 ribu guru pun telah mengunggah konten agar menginspirasi guru lainnya di berbagai pelosok Indonesia,” jelasnya.

Nadiem juga mengambil contoh dari platform Rapor Pendidikan yang telah dimanfaatkan lebih dari 141 ribu sekolah dan 505 pemerintah daerah. Ia menambahkan, ini pertama kalinya di Indonesia, pemerintah daerah memiliki akses terhadap data lengkap yang dapat membantu untuk menentukan arah kebijakan dan anggaran untuk pendidikan secara tepat guna.

Direktur Pembelajaran Masa Depan dan Inovasi Bank Dunia, Jaime Saavedra menanggapi Mendikbudristek.  Menurutnya banyak negara yang tidak mampu bertransformasi seperti Indonesia karena tidak ada kualitas kepemimpinan di kementerian pendidikannya atau  tidak ada dukungan politik. Banyak negara perlu belajar dari praktik baik di Indonesia.

Kunjungan Nadiem Makarim di AS ini memiliki dua misi khusus. Pertama, menegaskan kepemimpinan Indonesia dalam hal transformasi sistem pendidikan melalui terobosan-terobosan Merdeka Belajar.  Kedua, mendorong kerja sama, antara lain di bidang pendidikan tinggi dengan sejumlah universitas dan di bidang kebudayaan dengan institusi riset dan permuseuman top dunia.