Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Untuk Dapat Guru Muda Berkualitas Pemerintah Didorong Juga Buka Lowongan Guru PNS

Untuk Dapat Guru Muda Berkualitas Pemerintah Didorong Juga Buka Lowongan Guru PNS

Persatuan Guru Republik Indonesia atau PGRI mendorong pemerintah agar tetap membuka formasi guru pegawai negeri sipil (PNS). Pasalnya, sudah beberapa tahun terakhir ini pemerintah hanya membuka lowongan guru untuk formasi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Memang status atau formasi guru PPPK maupun PNS sama-sama sebagai aparatur sipil negara (ASN). Namun, untuk PPPK terikat kontrak kerja dengan durasi tertentu. Selain itu, guru dengan status PPPK juga tidak akan mendapatkan tunjangan pensiun bulanan seperti PNS.

Lihat juga : Guru Itu Bukan Buruh, Guru Adalah Ujung Tombak Pendidikan Bangsa

Dorongan supaya pemerintah tetap membuka formasi guru PNS itu disampaikan Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi pada peringatan HUT PGRI ke-77 tahun. Dia mengimbau pemerintah supaya tetap membuka rekrutmen ASN kategori PNS.

“Ada rekrutmen guru PPPK oke silakan. Tapi ada jalur ASN PNS juga dong,” kata Unifah yang SekolahDasar.Net kutip dari Jawa Pos (05/12/2022).

Guru besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu juga menegaskan, PGRI akan terus mendorong pemerintah supaya membuka lowongan guru PNS. Baginya lowongan rekrutmen guru PNS sangat penting, karena untuk menjaring talenta-talenta muda guru berkualitas.

Saat ini formasi Guru PPPK lebih difokuskan untuk menuntaskan pengangkatan guru honorer yang sudah lama bekerja. Unifah secara khusus berharap pemerintah segera menuntaskan program rekrutmen guru PPPK sebanyak satu juta formasi. Sebagaimana sering dijanjikan pemerintah beberapa waktu lalu.

Terkait dengan penuntasan rekrutmen guru PPPK, PGRI terus berkomunikasi dengan Kementerian PAN-RB. Unifah mengatakan salah satu persoalan dalam rekrutmen guru PPPK adalah keterbatasan anggaran di pemerintahan untuk gaji pokok dan tunjangannya. Ia berharap persoalan rekrutmen guru PPPK dapat segera dituntaskan, karena di lapangan banyak sekolah kekurangan guru.