Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Membentuk Karakter Siswa Melalui Metode Invact

Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat (Ali Ibrahim Akbar, 2000), ternyata kesuksesan seseorang tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Penelitian ini mengungkapkan, kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20 persen oleh hard skill dan sisanya 80 persen oleh soft skill. Bahkan orang-orang tersukses di dunia bisa berhasil dikarenakan lebih banyak didukung kemampuan soft skill daripada hard skill. Hal ini mengisyaratkan bahwa mutu pendidikan karakter siswa sangat penting untuk ditingkatkan.

Metode Invact hadir untuk menjawab kebutuhan pendidikan akan pentingnya penanaman karakter pada siswa. Metode ini melengkapi kurikulum baru 2013 yang merancangkan pembelajaran SD tematik di semua kelas sehingga penanaman nilai untuk pembentukan karakter menjadi terintegrasi dalam pembelajaran. Oleh karena itu pembelajaran menjadi lebih bermakna.

A. Pengertian Metode Invact
Metode invact (increase value activity) adalah metode penanaman nilai menggunakan berbagai aktivitas yang dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai dan direfleksi aplikasi nilainya setelah kegiatan pembelajaran selesai. Metode ini merupakan salah satu cara untuk membentuk karakter siswa.

B. Karakteristik Metode Invact
1. Aktivitas yang digunakan merupakan aktivitas yang mengandung nilai-nilai kehidupan.

2. Aktivitas bisa berupa permainan, menonton video, mendengarkan atau membaca cerita, menganalisis lagu secara sederhana, dan sebagainya.

3. Guru harus menyusun agenda tema untuk satu tahun. Guru harus menentukan karakter apa yang diharapkan muncul dalam satu tahun ajaran (goal = karakter utama). Karakter ini kemudian dipetakan menjadi beberapa karakter khusus yang membentuk karakter utama tersebut dimiliki oleh seseorang. Jumlah karakter khusus menyesuaikan kebijakan guru bisa dua, tiga, empat, dan sebagainya. Kemudian dari karakter khusus ini dicari nilai-nilai utama pembentuk karakter tersebut. Nilai utama ini yang akan menjadi payung nilai satu bulan atau bisa satu minggu. Dari nilai utama ini kemudian ditentukan nilai khusus yang akan diaplikasikan pada kegiatan pembelajaran. Misalnya selama satu minggu menggunakan nilai utama kerjasama maka hari pertama menggunakan nilai indahnya perbedaan, hari kedua bersahabat dengan semua teman, dan seterusnya.

4. Aktivitas yang dipilih disesuaikan dengan tema pada pertemuan tersebut.

5. Nilai dalam setiap kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan nilai khusus yang sudah disepakati bersama. Misalnya tentang mencintai lingkungan, maka pada soal cerita pembelajaran Matematika menggunakan cerita-cerita yang berhubungan dengan pelestarian lingkungan.

6. Penemuan nilai dalam aktivitas dilakukan dengan diskusi bersama antara guru dan siswa. Guru harus melakukan banyak pancingan kepada siswa dalam diskusi supaya nilai yang disepakati bersama sesuai dengan tema pada pertemuan tersebut dan urutan tema dalam agenda.

7. Nilai yang dipilih akan menjadi tema nilai pertemuan satu hari tersebut. Di akhir kegiatan pembelajaran akan ada refleksi nilai. Siswa yang mengaplikasikan nilai tersebut selama satu hari akan mendapat bintang sedangkan siswa yang melanggar akan dikurangi bintangnya. Pada akhir semester atau akhir tahun ajaran bintang-bintang tersebut akan dihitung dan siswa tertentu (yang memiliki bintang terbanyak atau memenuhi jumlah bintang tertentu tergantung kebijakan guru) akan mencapat reward dari guru atau sekolah.

8. Sebisa mungkin guru harus mengawasi siswa selama kegiatan pembelajaran di sekolah dan memacu siswanya untuk jujur dalam kegiatan refleksi.

9. Guru memiliki buku catatan bintang untuk anak dan menyediakan reward untuk siswa yang disepakati akan mendapat reward (jumlah bintang terbanyak atau memenuhi jumlah tertentu tergantung kebijakan guru).

10. Aktivitas dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Aktivitas ini merupakan kegiatan di luar apersepsi.

11. Waktu untuk aktivitas 10-15 menit sedangkan untuk refleksi 5-10 menit atau menyesuaikan kebijakan sekolah dan guru.

C. Langkah-langkah Metode Invact
1. Kegiaatan diawali dengan doa dan salam.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang aktivitas yang akan dilakukan.
3. Siswa mengikuti instruksi guru untuk melakukan aktivitas.
4. Siswa dan guru berdiskusi untuk menentukan nilai apa yang akan disepakati bersama untuk menjadi tema nilai pada pertemuan satu hari tersebut.
5. Selama satu hari aplikasi dari nilai tersebut akan dilakukan siswa dan dimonitor guru maupun sesama siswa.
6. Setelah pembelajaran selesai dilakukan refleksi untuk menentukan siswa yang mendapat bintang atau dikurangi bintangnya serta nasehat dari guru.
7. Kegiatan diakhiri dengan salam dan doa.

D. Kelebihan Metode Invact
1. Sistematis, memiliki tujuan yang jelas dan strategi yang tersusun di awal tahun.
2. Meningkatkan kebermaknaan kegiatan pembelajaran.
3. Strategis, secara tidak langsung masuk (include) dalam kegiatan pembelajaran.
4. Meningkatkan motivasi siswa. Karena mengawali kegiatan pembelajaran dengan aktivitas yang menyenangkan dan bernilai maka dapat menumbuhkan sikap “suka sekolah” bagi siswa.
5. Meningkatkan profesionalitas dan kreativitas guru dengan learning by do dalam menentukan nilai dan aktivitas yang akan dilakukan.

E. Kekurangan Metode Invact
1. Menambah waktu kegiatan pembelajaran sekitar 20-30 menit sehingga siswa harus pulang lebih siang. Kemungkinan juga akan mengubah jadwal istirahat pembelajaran.
2. Menambah biaya operasional di sekolah.
3. Keefektifannya bergantung pada kedisiplinan guru dan siswa.

F. Contoh Aktivitas dan Nilai
PENYELAMATAN BENDERA PUSAKA
Tujuan : Menanamkan Nilai-2 Nasionalisme
Peserta : 4 orang
Waktu : +10 menit
Media : Tongkat Berbendera, Tali, Standar Tongkat, Penutup Mata
Proses : Memindahkan Tongkat berbendera yang sudah diikat dengan tali yang dipegang masing-masing orang

BLIND GLASSES
Tujuan : Memupuk Kerjasama, Disiplin, Kepemimpinan
Peserta : + 8 orang
Waktu : + 10 menit
Media : Penutup Mata, Kain, Botol berisi air
Proses : Peserta ditutup mata, memegang ujung kain yang ditengahnya ada botol berisi air mebawa dari satu titik ke titik lainnya.

MENUJU PULAU BAHAGIA
Tujuan : Melatih kepemimpinan, keterampilan, Kerjasama
Peserta : 8 orang
Waktu : 10 menit
Media : Benang/Tali, Gelas Plastik
Proses : Diajak bernyanyi Maju Tak Gentar terlebih dahulu, kemudian Gelas Plastik yang dibolongi ditaruh di benang yang kedua ujungnya dipegang oleh 2 orang, kemudian gelas plastik tersebut ditiup agar berpindah.

*) Ditulis dan dikirim oleh Puji Trimaryanti, mahasiswa PGSD UNY 2009