Soal UKG Tidak Urgen
Tampaknya untuk melihat Indonesia yang gemilang di masa depan akan pendidikan, kita ini seperti yang kalap. Betapa tidak, berbagai jurus program sudah banyak digulirkan. Seperti menyembuhkan penyakit kronis,berbagai obat telah dicoba, obat yang lain terus dicari. Atau barangkali seperti membongkar akar satu alang-alang dengan sepuluh buldozer.
Kesan ini tentu saja tidak berlebihan, kita semua maklum karena memang kita sedang mencari-cari jati diri bangsa. Tapi yang menjadi persoalannya sekarang adalah hanya masalah teknis yang sedikit sensasional yang memaksa-maksa dunia baru yang bernama alam maya.
Kesan yang baru saja dilaksanakan (Uji UKG) walau baru beberapa jam yang lalu, seperti baru bangun dari mimpi. Seperti deg-deg plas, melayang. Seratus soal, tentu saja sebuah prestasi dikerjakan dengan enteng, terus menghilang tanpa berlembar-lembar seperti biasanya. Sebuah pengalaman baru jiwa terangkat
dari bawah sadar tradisional.
Nah persoalannya itu tadi enteng,karena soal yang dikerjakan pragmatis streotif. Maka sebaiknya UKG ini materi soal lebih merujuk pada tingkat validitas profesi, psikologi, dan teknik mengajar biar lebih mendekatkan pada tanggung jawabnya. Bahkan materi soal dimuatkan pula hal-hal yang urgen dan kekinian biar lebih menantang intelektualitas keguruan.
Tapi biarlah, nasi sudah uduk-uduk, walau bagaimana kesannya ini adalah pengalaman baru, pengalaman baru bagi semua pihak, terutama bagi bagi rekan-rekan guru, karena walaupun bagaimana ini adalah suatu sebab masuk pada dunia baru, dunia praktis, dunia mimpi dunia internet, yang pada akhirnya anda semua termasuk saya sudah mau mencoba masuk kelas dengan menteng sebuah laptop dengan hasil cicilan.
Tulisan Opini ini dikirim oleh Dindin S Yogapranata seorang guru SD
Kesan ini tentu saja tidak berlebihan, kita semua maklum karena memang kita sedang mencari-cari jati diri bangsa. Tapi yang menjadi persoalannya sekarang adalah hanya masalah teknis yang sedikit sensasional yang memaksa-maksa dunia baru yang bernama alam maya.
Kesan yang baru saja dilaksanakan (Uji UKG) walau baru beberapa jam yang lalu, seperti baru bangun dari mimpi. Seperti deg-deg plas, melayang. Seratus soal, tentu saja sebuah prestasi dikerjakan dengan enteng, terus menghilang tanpa berlembar-lembar seperti biasanya. Sebuah pengalaman baru jiwa terangkat
dari bawah sadar tradisional.
Nah persoalannya itu tadi enteng,karena soal yang dikerjakan pragmatis streotif. Maka sebaiknya UKG ini materi soal lebih merujuk pada tingkat validitas profesi, psikologi, dan teknik mengajar biar lebih mendekatkan pada tanggung jawabnya. Bahkan materi soal dimuatkan pula hal-hal yang urgen dan kekinian biar lebih menantang intelektualitas keguruan.
Tapi biarlah, nasi sudah uduk-uduk, walau bagaimana kesannya ini adalah pengalaman baru, pengalaman baru bagi semua pihak, terutama bagi bagi rekan-rekan guru, karena walaupun bagaimana ini adalah suatu sebab masuk pada dunia baru, dunia praktis, dunia mimpi dunia internet, yang pada akhirnya anda semua termasuk saya sudah mau mencoba masuk kelas dengan menteng sebuah laptop dengan hasil cicilan.
Tulisan Opini ini dikirim oleh Dindin S Yogapranata seorang guru SD