Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Membiasakan Menilai Kemampuan Diri dengan Teknik Penilaian Diri

Membiasakan Menilai Kemampuan Diri dengan Teknik Penilaian Diri
Keuntungan penilaian diri, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Penilaian diri atau self assessment merupakan teknik/metode penilaian dimana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri yang berkaitan dengan status, proses dan tingkat ketercapaian kompetensi yang sedang dipelajarinya dari suatu mata pelajaran tertentu. Mimin Hariyati (dalam jurnal Rohman, 2012: 2).

Penilaian merupakan suatu metode penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil tanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri. Mereka diberi kesempatan untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan. Peserta didik diarahkan untuk merefleksikan pengetahuan yang telah mereka pelajari dan mengidentifikasi kebutuhan yang mereka perlukan untuk perencanaan pembelajaran tahap berikutnya (Rasyid, 2007: 102).

Baca juga: Guru Harus Mampu Memberikan Penilaian Obyektif kepada Siswa

Penilaian antar peserta didik (teman sejawat) yaitu penilaian yang melibatkan siswa untuk menilai temannya mengenai kualitas kerja mereka. Penilaian teman sejawat memerlukan para siswa untuk memberikan nilai atau umpan balik pada teman mereka mengenai kinerja atau produk mereka berdasarkan suatu kriteria yang telah dibuat kriteria yang telah dibuat bersama mereka. Beberapa keuntungan penilaian sejawat antara lain: 1) dapat meningkatkan hasil belajar, 2) dapat meningkatkan kolaborasi belajar melalui umpan balik dari teman sejawat, 3) siswa dapat membantu temannya dalam pemahaman dan belajar mereka dan merasa lebih nyaman dalam proses belajar, dan 4) siswa dapat memberi komentar pada kinerja temannya (Kartono, 2011).

Fungsi dari penilaian diri dikemukakan oleh AAIA (dalam Rasyid, 2007) bahwa penilaian diri dapat memberikan keuntungan bagi peserta didik dan guru. Keuntungan bagi pesereta didik yaitu, siwa menjadi tanggung jawab terhadap belajarnya sendiri, siswa dapat menetapkan langkah-langkah berikutnya dalam belajar, siswa merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar, meningkatkan harga diri siswa dan menjadi sesuatu yang positif, siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, dan siswa menjadi lebih bebas dan termotivasi.

Kemudian keuntungan bagi pendidik yaitu, ada suatu pergeseran tanggung jawab dari guru ke siswa, pelajaran lebih efisien jika siswa termotivasi dan mandiri, umpan balik membantu guru mengidentifikassi kemajuan siswa, guru dapat mengidentifikasi langkah-langkah berikutnya untuk suatau grup/individu, terjadi persepsi antara siswa dan guru, siswa menjelaskan strategi maka guru mengidentifikasi proses berpikir, pelajaran lebih efisien membolehkan tangtangan lebih besar.

Teknik self assessment diterapkan sebagai suatu cara untuk melihat atau menilai ke dalam diri sendiri, baik kekurangan maupun kelebihan setelah mengalami proses belajar dan selanjutnya untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dalam ketuntasan kompetensi yang dicapai.

*) Ditulis oleh Novinda Iwang Darpita, S.Pd, Guru SD Muhammadiyah 9 Malang