Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Stimulasi Anak yang Belum Bisa Baca Tulis

Cara stimulasi bagi anak yang belum bisa baca tulis memerlukan kesabaran dan kreativitas orang tua. Tidak pula fokus pada metode belajar yang formal.

Mempersiapkan anak untuk masuk Sekolah Dasar (SD) diperlukan kemampuan membaca dan menulis bahkan berhitung dengan sederhana. Salah satu cara stimulasi bagi anak yang belum bisa baca tulis dan berhitung adalah memasukkan anaknya ke tampat kursus Calistung (Baca, tulis dan berhitung). Tetapi cara tersebut hanya beberapa persen saja yang berhasil.

Pada akhirnya tetap orang tua harus ikut berperan dalam menstimulasi anak agar bisa membaca, menulis dan berhitung. Nah, Anda bisa melakukan metode learning by playing (belajar dengan bermain). Untuk mengetahui bagaimana cara stimulasi bagi anak yang belum bisa baca tulis, berikut ulasannya untuk Anda.

1. Mengenal huruf abjad yang belum lancar

Bagi anak diusia 4-5 tahun, wajar saja jika belum mengetahui semua huruf abjad. Meskipun setiap hari ia mengucapkan huruf abjad dengan komunikasinya, tetapi pemahaman pada huruf abjad tersebut belum dapat dipastikan anak mengetahuinya.

Stimulasi:

Hal pertama yang harus dilakukan agar anak mengenal semua huruf abjad yaitu melakukan metode khusus dengan beberapa cara secara konsisten. Misalkan Anda menemukan huruf abjad yang terlihat besar, tunjukkanlah pada anak dan terangkan. Contoh: “Nak, yang sebelah kiri itu namanya A, yang ditengahnya P dan dipinggir kanannya adalah I”.

2. Masih terbata-bata dalam mengucapkannya

Mungkin karena bawaan anak, seringkali diusia 4-5 tahun anak belum lancar mengucapkan beberapa huruf tertentu, seperti huruf “R”. Apalagi anak disuruh membaca, ia merasa tidak akan peracaya diri.

Stimulasi:

Latih terus kemampuan anak mengucapkan setiap huruf abjad. Satu persatu dikenalkan secara konsisten dengan metode membaca. Misalkan, “Nak, coba sebutkan huruf R, A, M, B, U, T, sekarang baca perlahan ya!”. Meskipun anak membacanya dengan terbata-bata, jangan khawatir karena nanti juga kepasihan lidahnya akan meningkat dengan bertambahnya usia anak.

3. Memegang alat tulis yang belum sempurna

Wajar jika diusia seperti ini, anak belum mahir memegang alat tulis. Karena kemampuan jari jemarinya masih kaku dan asing terhadap benda-benda yang dipegangnya.

Stimulasi:

Anak yang belum bisa memegang alat tulis, jangan dipaksakan dengan cara yang Anda mau. Biarkan saja sesuai dengan yang ia suka. Mula-mula ajarkan untuk mencoret-coret kertas dan mewarnai agar anak terbiasa memegang alat tulisnya. Sambil melatih memegang alat tulis, Andapun bisa mengajarkan pada anak membaca, menulis dan berhitung.

4. Hindari intervensi gadget di usia dini

Tanpa disadari, anak yang terlalu sering bermain gadget dapat memperlambat kemampuan menulisnya. Dengan hanya menekan satu atau dua sentuhan, maka akan muncul huruf pada layar gadget. Hal tersebut tidak akan membantu anak bisa menulis, karena kemampuan menulis anak harus mahir terlebih dahulu memegang alat tulis dan praktiknya langsung tanpa cara instan, seperti gadget atau komputer.

Stimulasi:

Alihkan kebiasaan bermain gadget dengan sesuatu yang bernilai kreativitas. Seperti mengajaknya membuat kue dengan bentuk-bentuk huruf atau angka ataupun dengan memberi beberapa contoh tulisan nama-nama hewan yang gambarnya Anda buat sendiri. Nanti anak akan meniru apa yang Anda contohkan tersebut.

Dengan menerapkan cara stimulasi bagi anak yang belum bisa baca tulis tersebut, kemungkinan besar anak lebih cepat paham dan mengerti apa yang mereka pelajari. Selamat mencoba.