Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jangan Anggap Remeh Anak Suka Potong Pembicaraan

Jangan Anggap Remeh Anak Suka Potong Pembicaraan
Kelak, anak bisa jadi kurang mampu mengatur emosi dan mengatasi frustrasi saat orang lain mengacuhkannya.

Umumnya, anak memiliki semangat dan dorongan yang tinggi untuk menarik perhatian orangtua, salah satunya memotong pembicaraan hanya karena ada satu hal yang ingin mereka tanyakan atau sampaikan.

Hati-hati, tidak semua kebiasaan anak yang mungkin Anda anggap hal itu tidak aneh, biasa saja, atau normal, itu baik untuk perkembangan kemampuan sosialnya.

Jerry Wyckoff, PhD., penulis buku Getting Your Child from No to Yes yang dilansir dari Kompas, menyarankan ji ka anakterlalu sering menginterupsi pembicaraan orangtua, baik yang terarah padanya atau orang lain, maka Anda harus segera mengambil sikap.

"Anak yang selalu memotong pembicaraan akan terbiasa dan merasa berhak untuk selalu memperoleh perhatian. Kelak, anak bisa jadi kurang mampu mengatur emosi dan mengatasi frustrasi saat orang lain mengacuhkannya," jelas Wyckoff.

Sebaiknya orangtua untuk mengajak anak berkomunikasi dan menjelaskan bahwa kebiasaannya itu tidak baik. Selain itu, contohkan pada mereka ketika dia kesal saat orang lain memotong obrolannya.

Lihat juga: Penting, Jangan Lupa Melatih Keterampilan Sosial Anak

Wyckoff juga menganjurkan jia And akan berkunjung ke rumah teman atau saudara, pastikan anak sudah memahami untuk tidak mencari perhatian dengan mengganggu percapakan antara orang dewasa.

Anda juga dapat mengalihkan konsentrasi dan perhatian anak supaya tidak terarah pada percakapan orangtua. Misalnya, Anda bisa membawa mainan favorit atau buku kesukaannya.