Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Mendidik Anak Berpikir Kritis yang Wajib Anda Coba

Cara Mendidik Anak Berpikir Kritis yang Wajib Anda Coba
Melatih anak berpikir kritis akan membantu kehidupan anak kelak saat dewasa. Berikut cara mendidik anak berpikir kritis.

Sistem pendidikan yang menuntut anak harus diam mendengarkan guru saat duduk di bangku sekolah menjadikan anak menjadi lebih pendiam dan penurut. Hal ini tentu saja akan berpengaruh dengan cara berpikir anak yang tidak mampu menyelesaikan masalah ketika dewasa kelak. Agar anak lebih mandiri dan mampu membuat solusi, salah satu caranya adalah dengan mendidik anak berpikir kritis. Berikut cara mendidik anak berpikir kritis yang bisa Anda coba.

Cara Melatih Anak Berpikir Kritis


Menumbuhkan pola berpikir kritis pada anak harus dilatih sejak dini. Latihan berpikir kritis pada anak akan menjadikan anak mampu menghadapi segala masalah di masa yang akan datang. Hal ini tentu saja akan bermanfaat untuk kehidupan anak kelak, terutama ketika anak sudah hidup mandiri. Agar di sekolah anak mampu berpikir kritis, Anda bisa mencoba melatih anak dengan beberapa cara berikut ini.

1. Mendorong Anak untuk Terus Bertanya

Pada dasarnya anak memiliki rasa keingintahuan yang tinggi. Meskipun anak terlihat pendiam ataupun memiliki sifat introvert, anak tetap ingin bertanya sesuatu jika ada hal yang pertanyaan mengganjal ataupun ketika anak merasa kesulitan mengerjakan sesuatu. Mulanya anak akan bertanya hal yang sepele, tetapi hal ini jangan pernah Anda abaikan. Mengabaikan pertanyaan anak justru akan mengurangi rasa percaya diri anak ketika anak ingin bertanya.

Agar anak terdorong untuk mau bertanya, Anda bisa memulainya dengan memberikan sebuah cerita kepada anak. Kemudian latih anak menggunakan kata tanya 5W+1H (who, what, where, when, why, how).

2. Memberikan Pertanyaan Terbuka pada Anak

Salah satu cara mendidik anak berpikir kritis adalah dengan memperbanyak memberikan pertanyaan terbuka kepada anak. Hindari menggunakan pertanyaan dengan kemungkinan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’. Menggunakan pertanyaan terbuka akan memicu anak terus bertanya hingga anak merasa puas.

3. Mengurangi Jawaban Atas Pertanyaan Anak

Ketika anak sudah banyak bertanya, ada baiknya Anda mengurangi jawaban yang terlalu panjang. Hal ini akan memacu anak terus bertanya hingga rasa keingintahuan anak terpuaskan. Ketika Anda memberikan jawaban yang terlalu panjang, anak akan terhenti bertanya. Selain itu, jawaban yang panjang akan membuat anak berpikir keras, bahkan anak akan kebingungan dan membuat anak menjadi bosan untuk bertanya.

Cara untuk melatih anak berpikir kritis bisa Anda lakukan dengan cara memberikan jawaban seperlunya. Kemudian Anda bisa berbalik bertanya kepada anak, sehingga anak mampu membuat pertanyaan kembali dan mencari jawabannya sendiri.

4. Menumbuhkan Minat Baca Anak

Ketika anak memiliki rasa keingintahuan yang besar dan terlatih untuk membuat pertanyaan sendiri, Anda bisa menyediakan beberapa referensi buku yang bisa dibaca. Jika anak belum mampu membaca, Anda bisa membacakan buku kepada anak. Dengan adanya buku-buku referensi akan membuat wawasan anak semakin bertambah. Selain itu, dengan rajin membaca sejak dini akan menumbuhkan minat baca anak.

5. Tidak Menghakimi Anak Saat Bertanya

Terkadang pertanyaan kecil yang ditanyakan anak membuat Anda merasa jengkel untuk menjawabnya. Hal ini jangan menjadikan Anda beban dan hindari untuk memarahi anak karena anak terlalu banyak bertanya. Mengapresiasi setiap pertanyaan anak bisa menjadi solusi agar anak tidak takut dan terpicu untuk terus berpikir kritis.

Meskipun latihan berpikir kritis terlihat sepele untuk anak, tetapi hal ini akan menjadi bekal anak ketika anak menghadapi masalah di kemudian hari. Dengan cara mendidik anak berpikir kritis di atas akan membantu anak merasa nyaman untuk bertanya dan mencari tahu sendiri jawaban atas pertanyaannya. Semoga cara di atas bisa membantu Anda untuk mendidik siswa di sekolah.