Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Jitu Mendeteksi Apakah Anak Berbohong Atau Tidak

Cara Jitu Mendeteksi Apakah Anak Berbohong Atau Tidak
Cara mendeteksi apakah anak berbohong harus diketahui oleh orang tua, jika ingin menghilangkan kebiasaan anak berbicara dusta.

Menurut dr. Kevin Adrian yang dikutip dalam laman Alo Dokter, Jika anak sudah terbiasa berbohong, maka akan berdampak pada kepribadiannya ketika dewasa. Oleh karena itu berikut beberapa cara mendeteksi apakah anak berbohong yang dikutip dari Dr Kang Lee, salah seorang profesor psikologi dari University Toronto:

1. Terdapat Jeda Panjang Sebelum Anak Menjawab

Cara yang pertama adalah anak tidak langsung menjawab pertanyaan orang tua. Tetapi berpikir dalam waktu lama, baru setelah itu terlontar jawaban bohong dari bibirnya.Seperti pertanyaan, apakah sudah makan. Maka anak tidak langsung menjawab. Melainkan diam sejenak. Baru setelah itu dia menjawab”iya”. Pastikan ini adalah jawaban dusta.

2. Mengubah Topik Ketika Menjawab Pertanyaan

Anak berbohong semata untuk menyelamatkan dirinya dari hukuman. Sedangkan salah satu cirinya ialah anak mengubah topik ketika menjawab pertanyaan. Contohnya adalah jika Anda bertanya, kemana tadi sepulang sekolah kok terlambat sampai di rumah? Jawaban anak adalah “Oh ia Ma, Mama belum ke pasar ya?” Atau “Mama dicari tante tuh”.

Nah, jika ucapan semacam ini muncul ketika Anda bertanya kepada anak, bisa dipastikan ia sedang mencoba untuk berbohong.

3. Suara Anak Lebih Tinggi Saat Berdialog

Cara mendeteksi apakah anak berbohong yang ketiga adalah perhatikan, apakah suara anak meninggi ketika Anda menyinggung tentang kesalahannya. Bisa dipastikan jika ini yang anak lakukan, berarti argumennya adalah bohong.

Biasanya cara berbohong semacam ini dilakukan oleh anak usia SD dan remaja. Maka sebagai orang tua harus mencegahnya supaya tidak menjadi kebiasaan.

4. Gagap Dalam Berbicara

Jika anak ketahuan berbohong, jangan langsung menghukumnya. Tetapi, dijelaskan dengan benar kalau perilakunya salah.

Anak berbohong semata untuk melindungi kenyamanan dirinya. Padahal, apa yang ia lindungi terkadang berbahaya dan harus dibuang jauh-jauh. Maka dari itu, untuk mencegah anak berbohong terkait hal ini, lakukan deteksi kebohongan. Salah satunya memperhatikan apakah suara anak gagap atau tidak.

Jika anak mampu berbicara normal, malah gagap ketika menjawab pertanyaan orang tua, bisa dipastikan dia berbohong dan khawatir kebohongannya terbongkar. Artinya kegagapan itu muncul akibat rasa was-was dan takut.

5. Tidak Melihat Mata Saat Berbicara

Jika anak berbicara dusta, biasanya pengakuan yang ia ucapkan tidak selaras dengan tatapan mata. Seakan ia takut untuk melakukan kontak mata dengan orang tua. Kalau tubuh anak tetap menghadap kepada ibu atau ayahnya. Tetapi pandangannya justru ke arah lain. Bahkan, tatapannya tidak fokus dan sedikit melirik.

6. Intonasi Ketika Berbicara Tidak Teratur

Cara mengetahui anak bohong selanjutnya ialah intonasinya ketika berbicara tidak teratur. Kadang berbicaranya pelan, terkadang juga cepat. Ketika berkata jujur biasanya intonasinya lebih tenang. Tetapi ketika sampai pada ungkapan yang dusta, berbicara anak lebih cepat.

Ini dilakukan semata untuk menyelesaikan percakapan dengan cepat. Agar orang tua tidak sadar kalau dirinya sudah berbohong. Anak SD suka berbohong dengan model semacam ini. Maka dari itu, orang tua harus teliti memperhatikannya.

7. Menjaga Jarak dari Orang Tua

Jika anak yang awalnya akrab dengan orang tua, lalu mulai menghindar, Bisa dipastikan jika tidak ada yang disembunyikan, pasti ada ungkapannya yang ternyata adalah dusta. Perilaku ini anak lakukan semata untuk melindungi dirinya dari pertanyaan kedua orang tuanya. Karena itu ia menjauh agar dustanya tidak terbongkar.

Menghentikan kebiasaan anak berbohong adalah langkah yang tepat. Namun terkadang, orang tua tidak tahu kalau si kecil berbohong. Maka dari itu, cara mendeteksi apakah anak berbohong yang diurai di atas bisa menjadi acuan.