Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Skor PISA Konsisten Jeblok Salah Satunya Karena Kompetensi Guru Rendah

Skor PISA Konsisten Jeblok Salah Satunya Karena Kompetensi Guru Rendah

Peningkatan anggaran pendidikan di dalam APBN sebesar 20 persen kurang berefek pada kualitas siswa. Dilihat dari skor PISA atau Programme for International Student Assessment sejak 2015 sampai 2020 yang menunjukkan tanda-tanda kurang menggembirakan.

"Indonesia konsisten sebagai negara dengan hasil PISA terendah," kata Direktur Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikbud, Purwadi yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (26/04/21).

Skor PISA 2018 menunjukkan, 70 persen siswa berada di bawah kompetensi minimal, dilihat dari kemampuan literasi yang rendah. Begitu juga dengan Matematika, sangat rendah, di mana 71 persen siswa berada di bawah kompetensi minimum. Sains, sebanyak 60 persen siswa di bawah kompetensi. 

Dia juga mengakui kualitas siswa Indonesia masih rendah. Salah satu faktor penyebab rendahnya kualitas siswa ini menurut Purwadi adalah kondisi guru. Angka kompetensi guru masih rendah

"Kondisi guru sangat memengaruhi hasil proses pembelajaran yang akan dites dengan standar PISA maupun standar nasional kita," kata Purwadi.

Kemendikbud menargetkan di 2022 terjadi kenaikan. Sikap optimistis itu kata Purwadi menjadi faktor utama untuk pembelajaran. Menurut dia, learning circle penting sekali diterapkan. Dimulai dari bahan ajar lalu guru men-delivery pembelajaran kepada siswa, kemudian dilakukan evaluasi.

"Evaluasi menjadi refleksi untuk menyempurnakan pembelajaran. Kalau kita jaga betul dan guru mengerti, insyaallah anak kita memiliki kompetensi," tandasnya.

Lihat juga : Penyebab Rendahnya Penguasaan Materi Siswa Indonesia

Program for International Student Assessment, disingkat PISA adalah penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiga-tahunan, untuk menguji performa akademis anak-anak sekolah yang berusia 15 tahun, dan penyelenggaraannya dilaksanakan oleh Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi (OECD). 

Sebagai anggota dari OECD, Indonesia berpartisipasi dalam tes PISA  yang menguji kemampuan dasar siswa SMA. Tujuan dari studi PISA adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan metode-metode pendidikan dan hasil-hasilnya.