Keberagaman Harus Ditanamkan Pada Anak Sejak Jenjang Pendidikan Paling Dasar
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim sikap intoleran sebagai dosa besar di dunia pendidikan. Padahal dunia pendidikan seharusnya wadah membentuk sikap toleran pada peserta didik.
Lihat juga : Kiat Untuk Guru Memahami dan Mengenal Kepribadian Anak
Nadiem menekankan kepada sekolah untuk menanamkan esensi dari keberagaman kepada peserta didik. Esensi tersebut harus ditanamkan mulai dari anak di tingkat pendidikan paling dasar. Pasalnya, Indonesia adalah bangsa yang beragam.
"Yang kita mesti tanaman esensi kekayaan kita sebagai bangsa itu keberagaman. Itu yang harus ditanam sejak dini," kata Nadiem yang SekolahDasar.Net kutip dari Medcom (17/11/21).
Nadiem yakin saat sikap toleransi sudah diraih di dunia pendidikan, maka sikap toleran itu akan menyebar sampai ke masyarakat. Sebab pendidikan menurutnya menjadi refleksi dari masyarakat.
"Dan standar yang kita buat di pendidikan bukan sekadar mengajarkan toleransi keberagaman, tapi juga mencintai keberagaman," kata Nadiem.
Ia menambahkan saat toleransi terjadi, maka rasa aman dalam menjalani kehidupan akan muncul. Di dunia pendidikan, rasa aman itu akan mendorong peserta didik untuk dapat belajar optimal.
"Tanpa rasa aman tidak ada yang namanya belajar. Jadi kalau toleransi itu tidak terjadi maka stabilitas emosional tidak ada, keamanan itu enggak ada, dan anak-anak kita tidak akan bisa belajar optimal," jelasnya.