Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Inilah Empat Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah

Inilah Empat Alasan Anak Merasa Bosan di Sekolah
Rasa bosan anak di sekolah dapat timbul karena gabungan penyebab.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi mood anak ke sekolah. Bosan di sekolah biasanya melekat pada anak, khususnya bagi yang memang malas sekolah. Seperti dikutip SekolahDasar.Net dari laman VeryWell, terdapat empat alasan anak merasa bosan di sekolah.

1. Kurang termotivasi

Anak yang kurang termotivasi umumnya tidak mengerjakan tugas atau tidak memperhatikan pelajaran karena merasa bosan. Namun hal ini bukan pertanda anak malas. Bisa jadi anak merasa apa yang dipelajarinya tidak penting. Atau bisa jadi hal ini pertanda anak mengalami depresi atau mengidap attention deficit hyperactive disorder (ADHD).

2. Kurang tertantang

Anak yang mampu menangkap materi pembelajaran dengan cepat sering mengeluh bosan di sekolah. Penyebabnya, mereka merasa kurang tertantang dengan tugas yang diberikan. Namun, meski tergolong cerdas, anak-anak ini perlu tetap diawasi karena cenderung ceroboh dalam mengerjakan tugas dan jarang belajar, meski memperoleh nilai yang baik.

3. Merasa tidak dekat dengan guru atau teman

Anak akan merasa terisolasi dan tidak mempunyai orang lain yang bisa membantunya di sekolah, sehingga ia menerjemahkannya sebagai rasa bosan. Jika ini yang menjadi masalah, yakinkan anak bahwa ia merupakan bagian dari teman-teman dan guru di kelasnya.

4. Mengalami kesulitan dalam proses belajar

Biasanya, anak mengeluh bosan karena menemui kesulitan dalam proses belajar, sehingga ia tidak terdorong untuk belajar. Hal yang paling nampak adalah pada perbedaan kemampuannya berjalan lebih lambat dibanding anak lainnya. Kemungkinan anak mengalami kesulitan akibat keterbatasannya atau belum menemukan metode belajar yang tepat.

Baca juga: Dengan Metode dan Motivasi yang Hebat, Tak Ada Anak Bodoh

Rasa bosan anak dapat timbul karena gabungan penyebab tersebut. Misalnya anak mengeluh bosan karena merasa pelajaran di sekolah terlalu mudah untuknya, sehingga ia merasa tak termotivasi, apalagi ia juga tidak dekat dengan teman-teman di sekolahnya.