Prinsip Pembelajaran Kontekstual
A. Kata Kunci Pembelajaran Kontekstual
Kata kunci pembelajaran kontekstual yaitu sebagai berikut: (1) real word learning, (2) mengutamakan pengalaman nyata, (3) berpikir tingkat tinggi, (4) berpusat pada siswa, (5) siswa aktif, kritis dan kreatif, (6) pengetahuan bermakna dalam kehidupan, (7) dekat dengan kehidupan nyata, (8) perubahan perilaku, (9) siswa praktek bukan menghafal, (10) pembentukan manusia, (11) memecahkan masalah, (12) siswa katif guru mengajar, dan (13) hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan pada tes saja. (Nurhadi, 2006). Berdasarkan kata kunci di atas maka pembelajaran konstektual pada dasarnya menitik beratkan pada pembelajaran yang nyata, siswa mengalami bukan hanya menghafal, berpusat pada siswa, menginginkan adanya perubahan tingkah laku dari belum bisa menjadi bisa dan mampu berpikir secara kritis, kreatif dalam memecahkan masalah dan guru bukan merupakan sumber satu-satunya dalam belajar.
B. Prinsip Pembelajaran Kontekstual
Prinsip penerapan pembelajaran kontekstual yang perlu dipegang guru adalah sebagai berikut. (1) merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran mental sosial, (2) membentuk kelompok yang saling bergantung, (3) menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang mandiri, (4) mempertimbangkan keragaman siswa, (5) mempertimbangkan multi intelegensi siswa,
(6) menggunakan teknik-teknik bertanya untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan masalah, dan ketrampilan berpikir tingkat tinggi, (7) menerapkan penilaian autentik (Nurhadi, 2006). Prinsip penerapan pembelajaran kontekstual yang berbasis kontekstual agar tercapai tujuan pembelajaran yang optimal dan bermakna bagi siswa. Perlu memperhatikan mulai dari merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mempertimbangkan karakteristik dan perbedaan masing-masing peserta didik sampai melakukan sesuatu penilaian.
Kata kunci pembelajaran kontekstual yaitu sebagai berikut: (1) real word learning, (2) mengutamakan pengalaman nyata, (3) berpikir tingkat tinggi, (4) berpusat pada siswa, (5) siswa aktif, kritis dan kreatif, (6) pengetahuan bermakna dalam kehidupan, (7) dekat dengan kehidupan nyata, (8) perubahan perilaku, (9) siswa praktek bukan menghafal, (10) pembentukan manusia, (11) memecahkan masalah, (12) siswa katif guru mengajar, dan (13) hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan pada tes saja. (Nurhadi, 2006). Berdasarkan kata kunci di atas maka pembelajaran konstektual pada dasarnya menitik beratkan pada pembelajaran yang nyata, siswa mengalami bukan hanya menghafal, berpusat pada siswa, menginginkan adanya perubahan tingkah laku dari belum bisa menjadi bisa dan mampu berpikir secara kritis, kreatif dalam memecahkan masalah dan guru bukan merupakan sumber satu-satunya dalam belajar.
B. Prinsip Pembelajaran Kontekstual
Prinsip penerapan pembelajaran kontekstual yang perlu dipegang guru adalah sebagai berikut. (1) merencanakan pembelajaran sesuai dengan kewajaran mental sosial, (2) membentuk kelompok yang saling bergantung, (3) menyediakan lingkungan yang mendukung pembelajaran yang mandiri, (4) mempertimbangkan keragaman siswa, (5) mempertimbangkan multi intelegensi siswa,
(6) menggunakan teknik-teknik bertanya untuk meningkatkan pembelajaran siswa, perkembangan masalah, dan ketrampilan berpikir tingkat tinggi, (7) menerapkan penilaian autentik (Nurhadi, 2006). Prinsip penerapan pembelajaran kontekstual yang berbasis kontekstual agar tercapai tujuan pembelajaran yang optimal dan bermakna bagi siswa. Perlu memperhatikan mulai dari merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, mempertimbangkan karakteristik dan perbedaan masing-masing peserta didik sampai melakukan sesuatu penilaian.