Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Strategi Pengajaran yang berasosiasi dengan Pembelajaran Kontekstual

Strategi pembelajaran yang berasosiasi dengan pendekatan kontekstual yaitu, (1) pengajaran berbasis masalah, (2) pengajaran kooperatif, (3) pengajaran berbasis inkuiri, (4) pengajaran berbasis proyek/tugas, (5) pengajaran berbasis kerja, dan (6) pengajaran berbasis layanan (Nurhadi, dkk, 2006:56). Adapun uraian dari strategi di atas yaitu:

1. Pengajaran berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang meng¬gunakan masalah dunia nyata sebagai konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pengajaran ini menitikberatkan pada masalah dunia nyata agar siswa bisa meme¬cahkan persoalan nyata.
2. Pengajaran kooperatif memaksimalkan kerja kelompok sebagai hasil dari belajar, jadi sumber belajar bukan hanya guru tetapi bisa dari sesama siswa.
3. Pengajaran berbasis inkuiri adalah suatu pengajaran yang menuntut siswa untuk belajar menemukan sendiri dan terlibat aktif dalam pembentukan konsep, bukan hanya transfer pengetahuan dari guru.
4. Pengajaran berbasis proyek/tugas, pendekatan ini memperkenalkan pada siswa untuk bekerja secara mandiri dalam membangun dan menyelesaikan tugasnya dalam produk yang nyata.
5. Pengajaran berbasis kerja yaitu suatu pendekatan yang memungkinkan suatu pendekatan pengajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi tersebut digunakan kembali di dalam tempat kerja. Smith, 2001 (dalam Nurhadi, dkk, 2006:79), dan
6. Pengajaran berbasis jasa layanan adalah strategi yang berpijak pada suatu pemikiran bahwa kehidupan dijiwai oleh kemampuan melayani, jadi penga¬ja-ran tersebut menekankan hubungan antara pengalaman jasa layanan dan pembelajaran akademis.

Pendekatan atau strategi yang berasosiasi pada pembelajaran memiliki kesamaan ciri dalam hal, (1) menekankan pada pemecahan masalah, (2) menya¬¬dari kebutuhan akan pengajaran dan pembelajaran yang terjadi di dalam berbagai konteks seperti di rumah, masyarakat, dan pekerjaan, (3) mengajar siswa memo-nitor dan mengarahkan pembelajaran mereka sendiri sehingga mereka menjadi pembelajar mandiri, (4) mengaitkan pengajaran pada konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda, (5) mendorong siswa untuk belajar dari sesama teman dan belajar bersama, (6) menerapkan nilai autentik, dan (7) menyenangkan (Nurhadi, dkk, 2006:56). Dengan mengetahui persamaan ciri pada pendekatan-pendekatan tersebut pada dasarnya siswa di dalam belajar hendaknya diberi kesempatan untuk memecahkan masalah dan mampu bekerja sama dalam memecahkan masalah agar pengalaman belajar yang diperoleh bukan sekedar menghafal sehingga belajar akan bermakna dan menyenangkan karena siswa ikut aktif dalam pembelajaran.