Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pembelajaran Menulis Menggunakan Model PAKEM

Rachmawati (2007:1) menyatakan PAKEM adalah sebuah model pembelajaran yang memungkinkan peserta didik megerjakan kegiatan yang beragam untuk mengembangkn ketrampilan dan pemahaman dengan penekanan kepada belajar sambil bekerja, sementara guru menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar termasuk pemanfaatan lingkungan supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan, dan efektif. Sementara itu, Sudrajat (2009:1) menyatakan PAKEM adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam berbagai aktivitas dalam mengembangkan pemahaman belajar melalui kegiatan berbuat”. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PAKEM merupakan model pembelajaran yang menyenangkan, karena siswa lebih aktif dalam pembelajaran, sedangkan guru merupakan subyek yang membantu siswa dalam belajar.

Model PAKEM memiliki ciri dan prinsip. Menurut Sudrajat (2009:1) menyatakan, secara garis besar ciri-ciri PAKEM adalah: (1) peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan yang mengembangkan pemahaman dan kemampuan mereka dengan penekanan pada belajar melalui berbuat (2) guru menggunakan berbagai alat bantu dan cara membangkitkan semangat, termasuk menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar untuk menjadikan pembelajaran menarik dan menyenangkan dan cocok bagi peserta didik, (3) guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang lebih menarik dan menyediakan “pojok baca” (4) guru menerapkan cara mengajar yang lebih kooperatif dan interaktif, termasuk cara belajar kelompok, (5) guru mendorong siswa untuk menemukan caranya sendiri dalam pemecahan masalah untuk diungkap gagasannya dan melibatkan siswa dalam menciptakan lingkungan sekolahnya. PAKEM menuntut siswa lebih banyak aktif dalam pembelajaran, karena dengan siswa aktif dan mengalami sendiri, diharapkan akan lebih banyak menambah pengetahuan siswa.

Dalam prosesnya, PAKEM juga memiliki prinsip, seperti yang diungkap oleh Rachmawati (2007:1) juga menerangkan prinsip PAKEM diantaranya: (1) mengalami, yaitu siswa terlibat aktif baik fisik, mental, maupun emosional, (2) komunikasi, yaitu kegiatan pembelajaran yang memungkinkan terjadinya komunikasi antara guru dan siswa (3) interaksi, yaitu kegiatan pembelajaran interaksi multi arah (4) refleksi, yaitu kegiatan pembelajaran yang memungkinkan siswa memikirkan kembali apa yang ia lakukan.

Pembelajaran PAKEM dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada materi menulis deskripsi. Sudrajat, (2009: 3) menerangkan bahwa model PAKEM dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, karena siswa dituntut untuk berbuat sesuatu yang menyenangkan di dalam pembelajaran, sehingga model PAKEM berfungsi meningkatkan hasil belajar siswa. Maka dari itu, model PAKEM sangat mendukung pembelajaran menulis untuk menambah semangat siswa dalam belajar.

Langkah-langkah Pelaksanaan PAKEM
Dalam melaksanakan model PAKEM dalam pembelajaran sebelumnya perlu diketahui tentang hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan PAKEM. Hal-hal tersebut telah diungkap oleh Sudrajat (2009:2) sebagai berikut: (1) memahami sifat yang dimiliki anak, (2) mengenal anak secara perorangan, (3) memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar, (4) mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan kemampuan memecahkan masalah, (5) mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik, (6) memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, (7) memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar, (8) membedakan antara aktif fisik dan aktif mental. Dengan ini, diharapkan guru mampu melaksanakan model PAKEM dengan tepat dan sesuai.

Pelaksanaan PAKEM dapat dilihat dari berbagai kegiatan yang terjadi selama pembelajaran berlangsung. Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan keadaan tersebut. Pembelajaran PAKEM banyak menuntut siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif dalam arti aktif secara fisik yaitu siswa mampu bergerak untuk mengekspresikan dirinya dalam mengikuti pelajaran,aktif secara mental, adalah siswa bebas mengekspresikan dirinya dan bebas mengungkapkan pendapatnya tentang sebuah teori yang dipelajarinya.

Proses PAKEM adalah proses pelaksanaan pembelajaran yang menekankan tentang prinsip PAKEM. Uraian prinsip PAKEM adalah sebagai berikut.

Mendengarkan pendapat siswa
Setiap siswa memiliki karakter dan keinginan yang berbeda, karena itu apa yang diinginkan siswa harus didengarkan. Mendengarkan apa yang diinginkan siswa dan menanggapinya adalah merupakan sebuah penghargaan terhadap siswa.


Menggunakan bermacam-macam sumber belajar
Sumber belajar yang harus dimiliki oleh guru adalah sumber belajar yang telah dialami oleh siswa seperti kunjungan belajar, peristiwa yang dialami oleh siswa, dan lingkungan sekitarnya. Sumber belajar lainnya adalah berupa buku paket, buku penunjang ataupun media pembelajaran lainnya yang relevan. Guru dalam model PAKEM tidak boleh menganggap buku paket adalah satu-satunya sumber belajar bagi siswa, karena pengalaman siswa itu sendiri merupakan sumber belajar yang utama dan mampu menambah pengalaman siswa secara lebih awet dalam ingatannya.


Merangsang keberanian siswa untuk menyatakan dan menanyakan sesuatu
Guru hendaknya menumbuhkan minat siswa untuk menanyakan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru memancing ide-ide siswa dalam mendeskripsikan dengan bantuan gambar-gambar yang menarik minat belajar siswa. Hal ini juga digunakan untuk melatih siswa berani dalam mengungkapkan keinginan atau idenya kepada guru dan siswa lain.


Memberikan pertanyaan terbuka, menantang dan produktif
Memberikan pertanyaan yang dapat menambah keingintahuan siswa untuk belajar lebih lanjut. Pertanyaan terbuka dan menantang dapat didukung dengan topik-topik yang dapat menggugah minat siswa dalam menulis karangan. Gambar-gambar yang menantang adalah gambar yang mampu dibuat sebagai karangan yang hidup yang dapat disesuaikan dengan pengalaman siswa.


Memberikan kesempatan kepada siswa untuk publikasi
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membanggakan hasil karyanya dengan mempublikasikannya di depan kelas, bisa dengan membaca keras di depan kelas atau memajangnya di papan pajangan yang terletak di kelas. Hal ini dapat menambah percaya diri siswa dalam berbagai hal yang dilakukannya dalam pembelajaran, bisa juga mebuat siswa lebih berani dalam mengungkapkan keinginannya, pendapatnya, serta mampu menjadikan siswa lebih produktif dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model PAKEM yaitu dengan menggali keaktifan siswa dalam mengungkapkan ide ataupun kreatifitas siswa dalam semua aspek kebahasaan. Dalam penelitian ini pembelajaran bahasa Indonesia ditekankan pada aspek kebahasaan menulis. Dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk membuat karangan deskripsi. Karangan deskripsi menuntut siswa untuk menerangkan suatu keadaan berdasarkan gambar yang ada. Pembelajaran PAKEM dalam mata pelajaran bahasa Indonesia membuat siswa menjadi lebih kreatif dalam menuangkan ide-ide cerita sesuai dengan tema yang telah ditentukan oleh guru.

Pembelajaran menulis dengan menggunakan model PAKEM adalah pembelajaran menulis yang mengajak siswa untuk mendeskripsikan gambar dengan suasana yang menyenangkan, menambah kreativitas siswa, dan mengajak siswa untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Aktif dalam kegiatan pembelajaran bukan hanya terlihat pada aktif geraknya, namun aktif juga ditujukan pada aktifnya keinginan siswa untuk menjawab soal, untuk menanyakan tentang materi, hal inilah yang dimaksud dengan aktif afektifnya. Pada pembelajaran PAKEM ini, siswa akan merasa lebih tenang di dalam kelas, dia merasa betah di dalam kelas.