Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Data Ini Menujukkan Pendidikan Indonesia Buruk

Anies: fakta-fakta ini adalah sebuah kegentingan yang harus segera diubah. (ilustrasi via Merdeka)
Dari sejumlah data dalam beberapa tahun terakhir, dunia pendidikan Indonesia menunjukkan hasil buruk. Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan saat bertemu dengan kepala dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota se-Indonesia di Kemendikbud.

"Pendidikan Indonesia sedang dalam gawat darurat. Fakta-fakta ini adalah sebuah kegentingan yang harus segera diubah," kata Anies yang SekolahDasar.Net kutip dari Kompas (01/12/2014).

Berikut beberapa data mengenai hasil buruk yang dicapai dunia pendidikan Indonesia pada beberapa tahun terakhir.

  • Sebanyak 75 persen sekolah di Indonesia tidak memenuhi standar layanan minimal pendidikan.
  • Nilai rata-rata kompetensi guru di Indonesia hanya 44,5. Padahal, nilai standar kompetensi guru adalah 75.
  • Indonesia masuk dalam peringkat 40 dari 40 negara, pada pemetaan kualitas pendidikan, menurut lembaga The Learning Curve.
  • Dalam pemetaan di bidang pendidikan tinggi, Indonesia berada di peringkat 49, dari 50 negara yang diteliti.
  • Pendidikan Indonesia masuk dalam peringkat 64, dari 65 negara yang dikeluarkan oleh lembaga Programme for International Study Assessment (PISA), pada tahun 2012.
  • Indonesia menjadi peringkat 103 dunia, negara yang dunia pendidikannya diwarnai aksi suap- menyuap dan pungutan liar.
  • Dalam dua bulan terakhir, yaitu pada Oktober hingga November, angka kekerasan yang melibatkan siswa di dalam dan luar sekolah di Indonesia mencapai 230 kasus.

Menurut Anies, data-data ini menunjukkan kinerja buruk pemerintah, yang perlu mendapat perhatian serius. Dia mengajak semua elemen masyarakat bertanggung jawab dan ikut turun tangan.

Langkah yang harus kita kerjakan jangan tanggung-tanggung. Banyak hal yang harus kita ubah demi pendidikan Indonesia," kata Anies.