Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Anak Diwajibkan Ikut TK Sebelum Masuk SD

UNESCO memang mengharuskan anak-anak belajar dulu satu tahun sebelum masuk SD.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun depan mewajibkan anak mengikuti pendidikan anak usia dini (PAUD) yakni Taman Kanak-kanak (TK) dan kelompok bermain, sebelum masuk Sekolah Dasar (SD).

Kebijakan mengikuti program pendidikan di TK ini karena perintah Badan urusan pendidikan di PBB; UNESCO yang mewajibkan pembelajaran setahun sebelum masuk SD.

"UNESCO memang mengharuskan anak-anak belajar dulu satu tahun sebelum masuk SD," kata Mendikbud Anies Baswedan yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (21/06/15).

Kemendikbud telah mengkaji kebijakan dari UNESCO tersebut. Proses belajar satu tahun pra-SD itu diwadahi di TK. Tetapi kewajiban mengikuti program TK secara nasional belum bisa diterapkan tahun ini.

Kemendikbud akan menjalankan program rintisan wajib PAUD yang digulirkan di 83 kabupaten atau kota. Program rintisan ini akan dievaluasi dan asilnya akan menjadi landasan kebijakan lebih lanjut.

Anies mengatakan sebelum diputuskan TK menjadi bagian dari program wajib belajar, pihaknya akan memastikan dulu jumlah sekolahnya cukup. Jumlah sarana pendidikan anak usia dini saat ini masih sekitar 73 ribu unit, ini masih kurang.

Bukan hanya urusan fisik atau infrastruktur sekolah, Kemendikbud juga akan merombak kurikulum atau metode belajar di TK. Saat ini anak-anak di TK sudah cenderung diajari materi baca, tulis, dan hitung (calistung).

Menurut Anies, saat ini anak-anak di TK sudah diajarkan calistung supaya lolos seleksi masuk SD. Dia menegaskan TK itu bukan persiapan untuk masuk SD. Di TK sendiri, ada konten pembelajaran yang harus ditanamkan, seperti penanaman karakter jujur, mandiri, dan sejenisnya.

Baca juga: Ini yang Seharusnya Dipahami Pendidikan di TK

Menteri yang juga mantan rektor Universitas Paramadina itu, ketika nanti jenjang TK menjadi bagian dari program wajib belajar, materi calistung di TK akan direduksi bahkan dihapus. Jenjang TK akan dikembalikan ke taman, yaitu porsi anak-anak bermain kembali diperbanyak.

Anies meminta seluruh guru TK juga harus mematuhi bahwa konten bermain sambil belajar harus diperkuat. Kondisi yang terjadi di TK pada umumnya saat ini adalah, anak-anak diajar belajar sambil bermain.