Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Menjadi Mandiri

Cara Sekolah Jepang Mendidik Anak Jadi Mandiri
Mandiri akan membuat anak merasa lebih percaya diri dan pandai dalam melakukan banyak hal.
Kemandirian perlu diajarkan sedini mungkin pada anak. Perilaku anak dapat dibentuk dari pengaruh lingkungan sekolah. Bila anak mandiri, hal ini tentunya akan membuat anak merasa lebih percaya diri dan pandai dalam melakukan banyak hal.

Sebagai negara maju, Jepang mampu mendidik anak-anak yang memiliki karakter kuat, khususnya dalam hal kemandirian. Berikut beberapa cara sekolah Jepang mendidik anak-anak dengan cara sederhana agar menjadi anak mandiri yang SekolahDasar.Net lansir dari Kaskus (25/02).

Baca juga: Seperti Inilah Sekolah Dasar (SD) di Jepang

Di sekolah Jepang, makan siang disiapkan di dapur oleh para koki yang dipekerjakan. Mereka menggunakan bahan-bahan makanan segar, bukan makanan beku. Tapi para anak yang mengantarkan kereta makanan tersebut ke kelas-kelas mereka sendiri dan menyajikannya kepada teman-teman sekelasnya.

Setelah makan siang, para anak pun membersihkan piring-piring mereka sendiri, lalu melanjutkan tugas bersih-bersih dengan membersihkan debu, nyapu, mengepel lantai kelas mereka, lorong kelas, dan juga seluruh daerah lain di sekolah.

Guru SD Kyoko Takishima menjelaskan bahwa anak-anak melakukan ini untuk membangun kepercayaan diri dan untuk mempersiapkan diri mereka menuju kedewasaan. Beberapa penulis di The Japan Times, menjelaskan bahwa hal ini juga membantu anak-anak untuk lebih menghargai lingkungan sekitar mereka.

Sekolah-sekolah di Jepang memiliki kebiasaan yang sangat menarik. Sekelompok siswa kelas 6 dikirim ruangan kelas 1 untuk membantu adik-adik kelas mereka membersihkan ruangan kelas. Banyak sekolah yang menyajikan interaksi antara kelas atas dan kelas yang lebih rendah.

Para guru percaya siswa yang lebih tua perlu membantu anak-anak yang lebih muda. Dan anak-anak kecil tersebut butuh role model yang lebih tua. Menurut anak-anak, mereka harus melakukan itu, karena itu ruangannya. Mereka merasa senang karena mendapatkan pujin dan ucapan "terimakasih".