Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Ketika Anak SD Mulai Pacaran, Ini yang Harus Dilakukan

Ketika Anak SD Mulai Pacaran, Ini yang Harus Dilakukan
Tanyakan kepada anak, apa sebenarnya pacaran yang dimaksud. Sebaiknya orang tua mengarahkan pada konsep 'best friend'.
Diakui atau tidak, saat ini anak-anak memasuki masa pubertas lebih cepat dari 10 atau 15 tahun sebelumnya. Misalnya saja, anak Sekolah Dasar (SD) yang berusia 9-10 tahun sudah menstruasi dan 11-12 tahun sudah mimpi basah. Ada banyak faktor yang membuat anak cepat puber. Bisa dari faktor gizi, lingkungan, dan atau tontonan.

"Anak kelas 4 SD sudah mendeklarasikan diri, “Aku punya pacar”. Nah, arti pacaran menurut mereka itulah yang harus diarahkan," kata Psikolog Anak dan Remaja, Monica Sulistiawati yang SekolahDasar.Net lansir dari Okezone (27/09/16).

Bisa saja definisi pacaran menurut anak dengan orang dewasa berbeda. Jadi orangtua harus bertanya, "Menurut kamu pacaran itu apa?" Sebab, bisa saja yang mereka pikir tak seburuk yang orang dewasa bayangkan.

"Kalau menurut anak, pacaran itu hanya dekat teman lawan jenis, maka yang maknanya harus diluruskan. Katakan, ‘Itu berarti kamu dan dia hanya sahabat’," sambungnya.

Anggapan lain tentang pacaran dari pikiran anak-anak bisa pula seperti mereka hanya saling suka, mendengar lewat lagu, teman-teman meledek, atau ada yang suka memerhatikannya. Maka itulah yang harus diluruskan.

Sementara itu, psikolog anak, Efnie Indrianie menjelaskan dilihat dari kematangan fungsi otak, anak-anak sekarang memang mengalami kematangan yang lebih cepat dibanding orang tuanya di usia yang sama. Karena itu seringkali anak usia 7 tahun sudah bisa merasakan ketertarikan pada lawan jenisnya.

"Kalau melihat anaknya yang masih kecil pacaran sebaiknya orang tua memang tidak boleh marah-marah atau sebaliknya mendiamkannya dan merasa ini adalah sesuatu yang alamiah dan tak seharusnya dikhawatirkan," kata Efnie yang SekolahDasar.Net kutip dari Detikcom

Ketika anak mulai menyinggung pacaran, sebaiknya ditanyakan kenapa dia ingin pacaran. Lalu orang tua sebaiknya menjelaskan pacaran itu artinya punya orang terdekat yang jenis kelaminnya berbeda. Di mana pacaran itu juga berarti memberi perhatian, peduli, jadi sebenarnya yang ditanamkan adalah konsep 'best friend'.

Untuk itu sebaiknya orang tua menyiapkan waktu untuk anaknya, mendengar cerita dan keluhannya. Dengan demikian orang tua bisa memantau bagaimana kondisi anaknya dan mulai mengarahkan jika si kecil tidak berada di track yang seharusnya.

Baca juga: Cara Membuat Anak Bersikap Terbuka dan Jujur

Senada dengan Efnie, dr Ricky Susanto, M.Kes SpOG juga meminta orang tua menanyakan kepada anak, apa sebenarnya pacaran yang dimaksud. Jika orang tua gagal mengarahkan pada konsep 'best friend', anak sebaiknya juga diberi peringatan agar tidak terlalu dekat dengan lawan jenisnya. Misalnya jika si anak sudah mulai punya keinginan menggandeng anak lawan jenis yang ingin dijadikan pacarnya, dan sebagainya.

"Itu makanya penting diterapkan sejak kecil tentang nilai dan norma. Ini yang nantinya akan jadi pegangan anak dan bisa menjadi filter saat mereka diserang berbagai informasi yang tidak benar tentang seks," jelas dr Ricky.