Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Efektif Mendisiplinkan Siswa Tanpa Kekerasan

Ini yang bisa dilakukan guru untuk menghindari hukuman dengan kekerasan
Tips yang bisa dilakukan guru untuk mendisiplikan siswa tanpa hukuman dengan kekerasan
Hukuman fisik ke siswa dianggap oleh beberapa guru sebagai cara efektif dalam mengatur kelas. Namun, itu bukanlah cara yang tepat untuk mendisiplinkan siswa, dan tak jarang hal tersebut membuat guru harus berurusan dengan penegak hukum. Mudah saja membuat siswa merasa tertarik dalam kelas tanpa perlu menghukum. Kuncinya hanyalah isi aktivitas kelas dengan hal yang menyenangkan.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan guru untuk menghindari hukuman dengan kekerasan.

Tunjukkan cinta

Diberikan imbalan bukan berarti sangat disayang, diberikan hukuman juga bukan berarti dibenci. Tunjukkan bahwa Anda sebagai guru mencintai mereka tak ada beda, namun setiap apa yang dilakukan ada konsekuensinya.

Dekati secara personal

Meski jumlah siswa tak sedikit, mengenal kepribadian mereka satu persatu merupakan kewajiban. Sehingga, Anda akan mengenali karakter masing-masing dan tahu apa yang harus dilakukan jika ada yang bermasalah.

Tunjukkan akibat dari perilakunya

Guru dapat meminta siswa untuk menulis sebuah pernyataan yang menggambarkan efek negatif dari perilaku mereka, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Tanamkan pula kebiasaan meminta maaf atas kesalahannya.

Buat aturan bersama

Sebaiknya ketika membuat aturan di dalam kelas, ajaklah siswa untuk bersama menentukan hukuman apa yang tepat dan tidak terlalu memberatkannya. Selain itu, berilah reward bagi yang disiplin meskipun hanya berupa pujian.

Baca juga: Jangan Mendisiplinkan Siswa dengan Kekerasan

Saat ini dalam mendidik, guru lebih baik mengembangkan konsep disiplin positif yaitu dengan pendekatan yang menumbuhkan tanggung jawab, kesadaran dan komitmen. Disiplin positif menekankan pada penciptaan lingkungan positif melalui pola komunikasi yang bersifat membangun dan menguatkan. Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi untuk menjadi baik dan dapat dikembangkan dengan berbagai pendekatan.