Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak

Pendidikan di Indonesia Mematikan Kreativitas Anak
Kalau mereka dipaksakan belajar, begitu di usia mereka harus serius belajar malah mereka maunya main-main.
Sistem pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia yang diterapkan sekolah dinilai justru mematikan‎ kreativitas di masa emasnya. Menurut pengamat pendidikan Indra Charismiadji, saat ini anak-anak dipaksakan harus bisa baca, tulis, menghitung (calistung).

"Bagaimana bisa berkembang bila anak-anak kecil dipaksakan harus bisa baca, tulis, menghitung.‎ Di masa emas anak (usia 0-6 tahun), harusnya mereka dibiarkan bermain dan gembira. Dengan bermain kreativitasnya justru tumbuh," kata Indra.

Anak-anak usia dini diharuskan bisa calistung. Ini diperparah dengan ketentuan sekolah SD yang mewajibkan anak saat masuk harus bisa calistung. Padahal, seharusnya calistung baru diajarkan saat anak duduk di bangku SD.

"PAUD itu‎ masa anak-anak bermain sambil belajar. Kalau mereka dipaksakan belajar, begitu di usia mereka harus serius belajar malah mereka maunya main-main," kata kata Indra yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (11/03/17).

Baca juga: Ini Waktu yang Tepat Anak Mulai Belajar Calistung

Itu sebabnya sistem pendidikan dasar dari pusat sampai daerah harus sejalan. Jangan ada sekolah yang memaksakan anak PAUD bisa calistung. Selain itu, orang tua juga harus diberi pengetahuan agar tidak memaksakan anaknya bisa calistung di usia emasnya.