Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli

Pembelajaran Sub Tema Proyek Bersama Orangtua Ahli
Siswa dilatih dan diasah secara langsung menyelesaikan beberapa proyek pembelajaran.
Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 tidak banyak berbeda dengan kurukulum 2013 sebelumnya. Kurikulum 2013 edisi revisi 2017, muatan matematika dan muatan PJOK terlepas dari muatan tematik holistik. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada kurikulum 3013 edisi revisi 2017 harus terdapat empat macam hal yaitu; PPK, Literasi, 4C, dan HOTS.

Khusus pembelajaran di kelas 5 setiap tema pada buku siswa kurikulum 2013 edisi revisi 2017 terdapat 4 sub tema yang sebelumnya hanya terdiri dari 3 sub tema. Khusus sub tema 4 pembelajaran hanya berbasis proyek, perubahan ini adalah perubahan yang luar biasa. Dalam sub tema 4 siswa dalam seminggu dilatih dan diasah secara langsung menyelesaikan beberapa proyek pembelajaran yang mampu memfasilitasi penerapan pembelajaran PPK, 4C dan sarana pengembangan keterampilan berfikir tingkat tinggi siswa (HOTS).

Pelaksanaan pembelajaran proyek sangat tepat sebagai sarana penerapan pembelajaran berbasis masyarakat bekerja sama dengan orang tua ahli. Orang tua siswa sangat beragam dengan keahlian masing- masing, hal tersebut bisa digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran siswa dengan tepat sekaligus untuk melengkapi, mengembangkan kemamuan, keahlian dan keterampilan guru.

Pembuatan proyek boneka jari tangan adalah proyek dimana siswa membuat boneka jari tangan berbentuk hewan dari bahan kain flanel yang dijahit dan dimodifikasi dengan baik. Proyek boneka jari tangan ini dalam rangka pembuatan media untuk mengasah keterampilan siswa dalam mengembangkan motorik halus, motorik kasar siswa sekaligus sarana penerapan 4C serta PPK pada siswa.

Contoh nyata penerapan 4C, pembuatan boneka jari tangan membutuhkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif dalam rangka menyusun bentuk yang tepat antara badan hewan dan bentuk telinga yang tepat agar hasil boneka jari baik. Pembuatan boneka jari tangan juga memerlukan kemampuan kolaborasi yang sangat tinggi yaitu kemampuan kolaborasi memilih warna kombinasi boneka jari dengan tepat ataupun kolaborasi dengan teman sejawat dalam rangka melengkapi bahan dan kemampuan siswa dengan tetap menjaga kebersihan lingkungan kelas dari sisa pembuatan boneka jari tangan.

Proyek boneka jari tangan juga merupakan sarana siswa mampu menciptakan sebuah karya media pembelajaran untuk mengkonkritkan wujud hewan, alat gerak hewan sehingga bisa sebagai media bercerita untuk memperjelas materi alat gerak hewan untuk dirinya sendiri, teman sejawat, atau untuk adiknya.

Proses pembuatan proyek boneka jari tangan terdiri atas beberapa tahapan yaitu:

1. Tahapan pelatihan guru dan pendamping kelas oleh orang tua ahli. Tim kelas 5 mendatangkan salah satu orang tua yang ahli dan terampil membuat boneka dan souvenir untuk memberikan pelatihan khusus terhadap guru dan pendamping di jam mengaji dan istirahat sekolah. Kegiatan ini memeberikan bekal kepada guru dan pendamping kelas agar mampu memberi contoh dan mendampingi siswa saat proses pembuatan proyek jari tangan di kelas nantinya.

2. Tahapan pelaksanaan proyek, pada tahapan ini tim kelas 5 tetap bekerja sama dengan orang tua ahli yaitu beberapa wali murid yang mempunyai keahlian menjahit dan membuat sauvenir. Tujuan kerja sama agar pelaknaan proyek pembuatan boneka jari tangan akan lebih efektif dan evisien, karena setiap kelompok akan terdampingi dengan baik oleh guru,pendamping dibantu beberapa wali murid ahli.

3. Tahapan pemajangan hasil dan pemanfaatan hasil siswa. Media pembelajaran berupa boneka jari tangan bisa langsung digunakan siswa untuk presentasi dongeng atau cerita berdasarkan bentuk boneka jari tangan yang dihasilkan.

Semoga tulisan ini bermanfaat dalam pengintegrasian proses pembelajaran antara warga sekolah dengan masyarakat ahli, sekaligus sarana silaturohim dan sarana berbagi keahlian dalam proses peningkatan mutu pendidikan.

*) Ditulis oleh Louis Ifka Arishinta, M.Pd. Guru SD Muhammadiyah 9 Malang