Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kebijakan Baru, USBN SD Ujikan 8 Mata Pelajaran

Kebijakan Baru, Ada 8 Mata Pelajaran Pada USBN SD
Mulai tahun depan diganti jadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN) dengan delapan mata pelajaran yang diujikan.
Jika selama ini siswa kelas 6 SD mengikuti ujian sekolah (US), mulai tahun depan diganti jadi ujian sekolah berstandar nasional (USBN). Saat ini US di jenjang SD atau MI terdiri dari tiga mata pelajaran, yaakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA. Sedangkan pada saat kebijakan baru itu diterapkan, anak SD mengerjakan delapan mata pelajaran.

Delapan mata pelajaran yang diujikan itu yakni Bahasa Indonesia, matematika, IPA, IPS, PKN, seni budaya dan prakarya (SBdP), pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), serta agama. Khusus untuk siswa yang belajar berbasis Kurikulum 2006, pelajaran seni budaya dan prakarya namanya adalah seni budaya dan keterampilan (SBK).

Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Bambang Suryadi mengatakan dengan status USBN, maka ada 25 persen butir soal ujian titipan dari Balitbang Kemendikbud. Sisanya sebanyak 75 butir soal dibuat oleh guru. Ia berharap masyarakat tidak khawatir atau takut. Selama proses belajar mengajar berjalan dengan tuntas, siswa pasti siap menghadapi USBN.

"USBN di jenjang SD juga bermanfaat bagi guru," kata Bambang yang SekolahDasar.Net kutip dari JPNN (23/12/17).

Menurutnya selama ini ada guru yang mengajarnya sesuai dengan ketuntasan masing-masing. Nah, dengan USBN ini diharapkan para guru SD dalam mengajar mengacu pada ketuntasan kurikulum nasional. Terkait kisi-kisi ujian akhir SD tahun 2018, Bambang mengatakan belum keluar. Sejatinya sudah selesai untuk tiga pelajaran.

Namun karena ada tambahan lima pelajaran, peluncuran kisi-kisi USBN SD tahun 2018 masih butuh waktu lagi. Saat ini masih dalam proses penyelesaian. Nantinya kisi-kisi USBN SD akan dikeluarkan bersamaan untuk seluruh jenjang pendidikan. BSNP berharap kisi-kisi tersebut bisa terbit akhir Desember 2017 atau awal Januari 2018.

Sementara itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno mengatakan pembuatan butir soal USBN untuk jenjang SD/MI masih dalam proses. Totok berharap orangtua senantiasa memotivasi anaknya untuk rajin belajar setiap saat. Belajar tidak hanya untuk ujian tetapi untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan pintar.

Menurut Totok ujian adalah bagian alami dari sebuah proses belajar. Orangtua serta pendidik diharapkan mendorong anak untuk menyiapkan diri dengan baik. Selain itu Totok berpesan supaya siswa SD menghadapi USBN dengan percaya diri dan jujur. Sebab baginya jujur adalah roh pendidikan.