Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Lain untuk Berkata “Tidak” dan "Jangan" Pada Anak Anda

jika anak semakin dilarang justru semakin dilakukan
Cara lain untuk berkata “tidak” dan "jangan" pada anak adalah dengan mengalihkannya kepada kata-kata lain yang positif.

Banyak sekali kontroversi yang membahas mengenai anggapan bahwa mengatakan kata “tidak” atau “jangan” itu tidak diperbolehkan dalam mendidik anak. Sebenarnya, kata tersebut bukanlah dilarang, hanya saja diusahakan untuk meminimalisir penggunaannya dalam mendidik anak. Mengapa? Karena menurut ahli psikolog, anak untuk usia dini masih belum bisa mencerna kata-kata negatif di dalam pikirannya.

Kenapa Menghindari Kata Tidak dan Jangan yang Berlebihan

Di dalam pikiran alam bawah sadar anak, kata “tidak” atau “jangan” tidaklah merespon dengan cepat. Jika orang tua mengatakan, “Jangan main air!” kepada anak, maka anak hanya merespon kata “main airnya” saja. Tidak heran jika anak semakin dilarang justru semakin dilakukan atau anak semakin memaksakan kehendaknya apabila orang tua melarangnya.

Terlalu banyak atau terlalu sering melarang anak juga akan membuatnya bingung. Bayangkan saja, ketika Anda ingin berbuat begini dan begitu, tapi selalu dilarang tanpa ada kejelasan. Ketika ini berlarut-larut, maka anak akan terbentuk menjadi pribadi yang takut untuk mengambil keputusan.

Mengatakan kata larangan seperti “jangan” atau “tidak” itu diperbolehkan hanya dalam kondisi dan keadaan tertentu, seperti saat sedang terburu-buru. Jika ada anak yang bermain di dekat sumur dan selangkah lagi anak tersebut akan terjatuh ke dalamnya. Apakah Anda akan berpikir terlebih dahulu untuk mengalihkan kata “jangan” saat melarang anak? Tentu tidak! Saat seperti itu Anda pastinya refleks mengatakan kata, “Jangan bergerak, nanti kau masuk ke sumur!” atau “Jangan mainan di sumur!” dan Anda akan refleks mengambil anak Anda untuk menjauh dari sumur tersebut.

Cara Lain Untuk Berkata “Tidak” dan "Jangan" Pada Anak

Pada saat keadaan santai atau mengasuh sehari-hari, usahakanlah menggunakan kata-kata preventif jika Anda ingin melarang anak untuk menghindari sesuatu yang membahayakan.Kata preventif merupakan kata larangan positif yang bersifat mencegah. Kata-kata preventif contohnya, yaitu:

“Hati-hatilah, nak!” alternatif dari kata “Jangan ceroboh!”
“Turunlah, nanti kamu jatuh!” alternatif dari kata “Jangan naik! Nanti jatuh”
“Buanglah sampah ke tempat sampah, ya nak” alternatif dari “Jangan buang sampah sembarangan!”

Masih banyak contoh kata preventif lainnya yang dapat Anda gunakan saat melarang anak untuk melakukan sesuatu. Selain itu, dalam menggunakan kata “tidak” kepada anak, Anda harus memberikan alasan yang logis dan mudah dipahami oleh anak. Anda juga bisa mengalihkan kata “tidak” menjadi “boleh, asalkan....” kepada anak.

Contohnya, seperti:

“Tidak boleh bermain pisau!” Anda bisa mengalihkannya dengan “Boleh menggunakan pisau, hanya untuk memasak. Kalau adek ingin menggunakan pisau, nanti setelah dewasa saat membantu ibu memasak, ya.” Kemudian Anda bisa langsung mengambil pisau tersebut dari hadapan anak.

Baca: Asah Kreatifitas Anak dengan Tidak Banyak Melarang

Itulah cara lain untuk berkata “tidak” dan "jangan" pada anak agar anak Anda paham terhadap hal-hal yang dilarang oleh orang tuanya. Bukanlah sesuatu yang diharamkan menggunakan kata “tidak” atau “jangan” pada anak, hanya saja Anda harus lebih meminimalisir kembali penggunaan kata-kata tersebut.