Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

4 Cara Mudah Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak

4 Cara Mudah Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak
Untuk memupuk rasa tanggung jawab dapat dilakukan secara bertahap dan melalui cara yang tepat dan sederhana.

Sejak dini, anak harus diajarkan tanggung jawab supaya perkembangannya bisa lebih optimal. Untuk memupuk rasa tanggung jawab dapat dilakukan secara bertahap dan melalui cara yang tepat dan sederhana. Orangtua bisa mencoba mengenalkan konsep bertanggung jawab pada si Kecil melalui kegiatan membantu merapikan rumah. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan agar proses belajarnya lebih efektif, seperti yang dilansir dari laman ibudanbalita.com.

1. Mulai dari yang Sederhana

Mulailah mengajarkan anak untuk bertanggung jawab lewat hal-hal sederhana. Anda bisa mulai membuatnya untuk lebih peduli dengan benda-benda miliknya sendiri. Contohnya, merapikan kasurnya sendiri, meletakkan piring bekas makan ke wastafel cuci piring, dan membereskan kembali mainan yang ia gunakan setiap selesai bermain. Supaya si Kecil tak merasa terbebani, buatlah ia merasa terbiasa melakukan tugas-tugas tadi satu per satu, secara bertahap. Misalnya, jadikan satu tugas merapikan mainan menjadi rutin, baru kemudian beri ia tanggung jawab lain.

2. Jelaskan Alasannya

Di usia balita, si Kecil memiliki keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal. Inilah sebabnya ia jadi sering bertanya, termasuk saat diminta membantu merapikan rumah. Manfaatkan hal ini untuk memberinya penjelasan sederhana tentang pentingnya tanggung jawab. Misalnya dengan berkata, “Kalau Adik rajin membersihkan tempat tidur, Adik bisa tidur lebih lelap saat malam, karena kasur yang bersih membuat Adik nggak gatal-gatal saat tidur.”

3. Ingatkan Anak untuk Melakukan Tugasnya

Begitu si Kecil mengetahui alasan di balik tugas-tugas yang harus dilakukannya, mulailah konsisten mengingatkan ia untuk memasukkan kembali mainan ke box setiap selesai bermain, atau membawa piring ke wastafel setiap selesai makan. Di tahap-tahap awal, Ibu memang harus mengingatkan anak pada tugas-tugasnya lebih sering. Namun, seiring berjalannya waktu, ia pun akan mulai terbiasa melakukan tugas-tugasnya, sehingga Ibu tak harus mengingatkannya lagi.

4. Berikan Apresiasi

Setelah anak selesai menjalankan tanggung jawabnya, beri ia apresiasi. Penghargaan ini tidak melulu harus dalam bentuk barang baru atau mahal. Ibu juga bisa menunjukkan apresiasi lewat pujian atau ucapan terima kasih. Sederhana memang, tapi hal ini bisa membuat anak merasa dihargai dan dicintai. Saat anak sudah bisa konsisten melakukan tugas-tugas sederhananya tanpa Anda ingatkan, berikan ia apresiasi tambahan, misalnya dengan membelikannya es krim kesukaannya. Dengan begini, semoga ia jadi lebih paham bahwa melakukan kewajiban tanpa harus diingatkan itu baik sekali.