Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Perkembangan Kognitif Anak Menurut Case

Perkembangan Kognitif Menurut Case yang Guru Wajib Tahu
Tahu perkembangan kognitif anak dapat membantu guru saat mengajar. 

Sebagai seorang guru SD, Anda harus mengetahui perkembangan kognitif anak untuk mempermudah dalam mengajar. Salah satu teori perkembangan kognitif yang perlu Anda ketahui adalah teori perkembangan kognitif menurut Case. Nah, berikut ini penjelasan perkembangan kognitif menurut Case yang guru wajib tahu.

Sejarah Teori Perkembangan Kognitif


Pada awalnya, teori perkembangan kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget. Teori inilah yang kemudian dinamakan dengan Teori Piaget. Seiring berkembangnya zaman, ternyata Teori Piaget memiliki banyak kelemahan. Hal inilah kemudian yang memunculkan teori perkembangan kognitif yang diberi nama Teori neo-Piaget.

Teori neo-Piaget inilah yang kemudian menjadi penyempurna dari Teori Piaget. Teori ini merupakan pengembangan dari kemampuan berpikir dan informasi dari Teori Piaget yang bertujuan untuk membantu meningkatkan perkembangan kognitif anak.

Beberapa ilmuwan melakukan kajian dari Teori Piaget untuk menjelaskan mengapa terjadi perkembangan kognitif manusia. Hal inilah yang tidak dibahas dalam Teori Piaget yang penting untuk guru ketahui.

Karena adanya kelemahan dari Teori Piaget, para ilmuwan merumuskan keterbatasan Teori Piaget, yaitu:

  1. Kemampuan anak berkembang lebih cepat dari tahap usianya. Ada kalanya anak tidak masuk ke tahap “pra” seperti yang diyakini Piaget.
  2. Piaget berasumsi bahwa perkembangan berbagai aspek dari satu aspek bisa muncul bersamaan.
  3. Teori Piaget tidak menjelaskan struktur, proses, dan fungsi kognitif.
  4. Teori Piaget lebih mengutamakan kemampuan ingatan anak.
  5. Metode klinis yang digunakan Piaget sulit untuk diulang.
  6. Empat tahapan Teori Piaget tidak ada kebenaran wujudnya.

Dari keterbatasan Teori Piaget itulah yang kemudian tercetus Teori Perkembangan Kognitif neo-Piaget. Teori ini berkembang sejalan dengan adanya penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan.

Teori Perkembangan Kognitif neo-Piaget


Teori neo-Piaget menjadi modifikasi dari Teori Piaget untuk menekankan bagaimana proses perkembangan anak terjadi. Teori ini untuk mengatasi keterbatasan dari Teori Piaget dengan menjelaskan secara rinci tahapan perkembangan anak. Dengan begitu, Anda bisa menggunakan teori perkembangan kognitif untuk mengetahui kondisi yang dialami anak saat kegiatan belajar mengajar.

Beberapa ilmuwan di tahun 1980-an mulai mengkritik Teori Piaget. Di antaranya adalah Michael Commons, Juan Puscual-Leone, dan Robbie Case yang kemudian lebih dikenal sebagai Teori neo-Piaget. Nah, salah satunya adalah perkembangan kognitif menurut Case yang guru wajib tahu.

Dari Modifikasi Teori Piaget ini menghasilkan implikasi yang berguna sebagai bahan pembelajaran guru, yaitu:

  1. Berfokus pada proses berpikir anak.
  2. Anak tidak memiliki pikiran yang sama seperti cara berpikir orang dewasa.
  3. Antar anak memiliki perkembangan yang berbeda.
  4. Mengetahui perkembangan anak melalui aktivitas yang dilakukan anak.

Teori neo-Piaget ini menjadi penyempurna Teori Piaget dengan menjelaskan perkembangan kogitif anak dari satu tahap ke tahap lain. Selain itu, teori neo-Piaget juga menjelaskan individu yang berkembang lebih cepat dari tahap yang seharusnya.

Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Case


Dipopulerkan oleh Robbie Case, teori ini merupakan pengembangan dari Pascual-Leone. Menurut Case, perkembangan kognitif anak didasari dari perkembangan mental anak. Case berpendapat bahwa perkembangan anak terdiri dari 4 tahapan sebagai berikut:

Tahap Usia 1 - 18 Bulan

Tahapan ini disebut juga dengan tahap sensorimotor. Pada tahap ini akan lebih banyak berkembang di area sensorik, motorik kasar dan motorik halus, seperti berjalan, melihat, ataupun memegang benda.

Tahap Usia 18 Bulan – 5 Tahun

Tahapan ini termasuk pada struktur inter relasional. Pada tahap ini anak akan sudah mampu berpikir dari apa yang dilihatnya. Tahapan ini dimulai dari kemampuan berbicara anak dan berkembang dari apa yang dilihat.

Tahap Usia 5 – 11 Tahun

Pada tahap ini anak akan mulai berpikir secara terstruktur. Di tahap ini perkembangan kognitif anak akan saling berhubungan. Anak menjadi lebih fokus saat berpikir dan menjadi masa emas perkembangan kognitifnya.

Tahap Usia 11 – 19 Tahun

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap sebelumnya. Hanya saja pada rentang usia di tahap ini anak akan lebih banyak terpengaruh oleh faktor dari luar.

Dengan itulah perkembangan kognitif menurut Case yang guru wajib tahu. Dengan mengetahui perkembangan kognitif anak menjadi sebuah pembelajaran bagi Anda dalam mempersiapkan kegiatan belajar mengajar.