Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Contoh Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Dasar

Contoh Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Dasar

Contoh Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Dasar ini bisa jadi bahan referensi. Pasalnya tahun 2022 selepas pandemi Covid 19, Kemendikbud Ristek menetapkan kurikulum ini.

Bahkan dunia pendidikan mengungkap, kurikulum pendidikan ini akan digunakan mulai tahun 2022 sampai 2024. Penerapannya mengandalkan beberapa opsi yang akan digunakan dalam kemudahan dan penyederhanaan kurikulum.

Basis kompetensi untuk upaya pemulihan pembelajaran tersebut tentunya akan sangat membantu. Yakni dengan menggunakan basis proyek atau Project Based Learning.

Langkah nyata adanya keterkaitan antara kondisi saat ini dan kurikulum tersebut perlu pendidik siapkan dari sekarang. Maka nantinya pembelajaran yang lebih relevan dan jelas memberikan dampak pada para siswanya khususnya jenjang sekolah dasar.

Contoh Penerapan Kurikulum Prototipe di Sekolah Dasar, Berikut Pembahasannya

Penerapan kurikulum yang disederhanakan ini memiliki konsep utama dalam pengembangan karakter, sesuai Profil Pelajar Pancasila. Sehingga peran pendidik dan seluruh lapisan dalam sekolah memerlukan kerjasama mewujudkannya. Berikut ini beberapa contoh yang bisa Anda terapkan pada anak didik.

Fleksibilitas Pembelajaran

Pertama dan menjadi utama adalah bagaimana seorang Guru memberikan transfer ilmu dengan fleksibel. Ketika sedang dalam waktu pembelajaran pendidik harus memiliki keluwesan dalam menyesuaikan berbagai kondisi saat ini.

Seperti yang menjadi garis besar bahwa kurikulum ini terbentuk dan kita gunakan untuk membangun kembali pembelajaran setelah pandemi. Sehingga implementasi dan evaluasi akan terus berlanjut selama proses tersebut.

Sebagai pendidik Anda tidak bisa menggunakan cara konvensional seperti dulu lagi. Mengikutsertakan berbagai fenomena yang terjadi menjadi kunci yang lebih relevan untuk dicoba.

Penekanan Material Esensial

Selanjutnya pentingya memberikan keterampilan dan ilmu untuk siswa. Namun tetap fokus pada prioritas untuk pengembangan karakternya tentu saja. Tingkat Sekolah Dasar menjadi kunci dan pondasi dasar sebuah karakter siswa.

Bangun karakter mereka untuk memiliki kesadaran untuk belajar. Sehingga ketika kita berikan materi mereka kan memiliki daya tarik dan serius mengikutinya.

Pengembangan Soft Skill

Contoh Penerapan Kurikulum Prototipe yang selanjutnya adalah menerapkan pengembangan soft skill. Kemampuan non teknis seperti ini berkaitan dengan EQ.

Interaksi sosial dan bagaimana siswa bisa berbaur dengan satu sama lain. Kondisi yang terlalu banyak membuat mereka dirumah saja tentu membuat mereka tidak banyak bersosialisasi.

Lihat juga : Cara Mengasah Soft Skill Anak Agar Menjadi Orang Hebat

Membangun sebuah interaksi dengan kelompok tugas atau proyek tertentu misalnya. Lalu nantinya siswa akan saling berinteraksi demi melancarkan tugas tersebut.

Beberapa peminatan tertentu akan jadi penilaian pada pembelajaran jenis ini. Kemampuan seperti ini sangat penting dan bisa menjadi bekal anak tersebut untuk bergerak maju dan beradaptasi pada masa depan tentu saja.

Kolaborasi Proyek

Anda bisa juga menggunakan contoh dalam membuat kolaborasi berbasis proyek seperti ini. Pasalnya biasanya kolaborasi seperti ini akan memberikan tujuan dan ide yang saling bertukar.

Dengan tetap menggunakan aturan dalam menyatukan perbedaan dan bekerjasama. Pemecahan masalah seperti ini akan membantu anak memunculkan rasa antusias dan kebersamaan mencapai misi tersebut.

Permainan menjadi salah satu pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak. Maka sesekali Anda perlu menyelingi pembelajaran dengan permainan seperti ini.

Tinggal kembangkan sesuai dengan materi yang ingin disampaikan saja. Berbagai kolaborasi akan timbulkan interaksi secara langsung tentu saja.

Saling menghormati dan menjunjung tinggi kerjasama tim. Maka dari itu tidak akan rugi sama sekali membuat mereka seru dan antusias ketika di kelas.

Contoh Penerapan Kurikulum Prototipe seperti ini akan kembalikan pembelajaran setelah pandemi covid 19. Maka dari itu untuk para pendidik Sekolah Dasar yang membangun pondasi pertama dari sistem pendidikan perhatikan langkah bijaknya.