Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Membuat Siswa Menjadi Tekun Belajar

Membuat siswa menjadi tekun belajar.
Menerapkan daftar pertanyaan dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi tekun belajar.
Menurut Nasif dalam Hadi dan Nilam Permata (2010:33), sifat yang selalu ada pada diri ilmuwan tangguh adalah sifat tekun.

Paul G. Stoltz dalam Hadi dan Nilam Permata (2010:33) mengungkapkan bahwa ketekunan adalah kemampuan untuk terus-menerus berusaha bahkan manakala dihadapkan pada kemunduran-kemunduran atau kegagalan. Salah satu sifat tekun adalah teliti menyelesaikan suatu persoalan.

Hadi dan Nilam Permata (2010:34) bahwa tekun dapat pula diartikan sebagai sikap sabar sekaligus teliti. Kesabaran untuk selalu mencoba setiap langkah dan memperbaiki kesalahan. Tidak memiliki ketekunan akan cenderung mudah menyerah, pesimis, atau mungkin marah bila dicela.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan ciri adanya ketekunan adalah adanya kemampuan terus-menerus berusaha, adanya ketelitian menyelesaikan suatu persoalan, adanya kesabaran untuk selalu mencoba setiap langkah, adanya kesabaran untuk memperbaiki kesalahan, tidak mudah menyerah.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran di kelas 5 sekolah dasar, ketekunan siswa dalam belajar dapat dilihat dari adanya kemampuan terus-menerus berusaha untuk belajar, adanya ketelitian menyelesaikan soal-soal tes, adanya kesabaran untuk selalu mencoba setiap langkah dalam menyelesaikan soal, adanya kesabaran untuk memperbaiki kesalahan, tidak mudah menyerah, tidak pesimis dalam mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya.

Baca juga: 4 Kiat Membuat Siswa Semangat dalam Belajar

Hasil pengamatan pada siswa kelas 5 Sekolah Dasar Katolik Rokap Kecamatan Macang Pacar Kabupaten Manggarai Barat tahun pelajaran 2015/2016 menunjukkan bahwa siswa kurang terus-menerus berusaha untuk belajar. Hal ini ditandai dengan siswa hanya belajar bila sedang berada di kelasnya. Siswa jarang membaca buku apa lagi diluar jam pembelajaran. Akibatnya, siswa kurang mampu membaca, siswa kurang mampu menulis, siswa kurang mampu melakukan diskusi dengan siswa lainnya, siswa kurang mampu bekerja sama dengan siswa lainnya, siswa kurang teliti memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan guru, siswa kurang sabar menerima pertanyaan dari siswa lainnya.

Solusi yang dianggap paling tepat untuk mengatasi kenyataan di atas adalah dengan menerapkan daftar pertanyaan untuk mencapai kompetensi dasar. Dianggap paling tepat karena siswa sudah memiliki kemampuan dasar membaca dan menulis.Yang dimaksud dengan daftar pertanyaan untuk mencapai kompetensi dasar adalah sejumlah pertanyaan yang sengaja disajikan baik oleh guru maupun oleh siswa agar siswa mampu menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Langkah yang dilakukan dalam menerapkan daftar pertanyaan ini adalah sebagai berikut:

a. Tahap satu: daftar pertanyaan disajikan oleh guru.

Pada tahap ini, daftar pertanyaan disajikan oleh guru untuk digunakan dalam pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk melatih ketekunan belajar siswa. Proses penerapannya adalah:sebelum pembelajaran di kelas, guru mengambil kompetensi dasar yang ada dalam standar isi kurikulum, menyiapkan buku sumber, menyusun daftar pertanyaan sesuai materi dalam buku sumber yang sesuai dengan kompetensi dasar. Pada pembelajaran di kelas, kepada siswa disajikan daftar pertanyaan yang telah disiapkan, diberi kesempatan kepada siswa menjawab pertanyaan yang disajikan sambil membuka buku sumber atau berdiskusi, diberikan kesempatan kepada siswa untuk membaca pertanyaan dan jawabannya.

b. Tahap dua:daftar pertanyaan disajikan siswa.

Pada tahap ini, daftar pertanyaan disusun sendiri oleh siswa agar siswa terlatih ketelitiannya membuat pertanyaan sesuai pokok materi yang disajikan oleh guru. Proses penerapannya adalah: disajikan pokok materi kepada siswa, siswa diberi kesempatan mencari buku sumber, siswa diberi kesempatan menyusun pertanyaan berdasarkan materi pada buku sumber yang sesuai dengan pokok materi, siswa diberi kesempatan menjawab pertanyaan yang disusunnya sendiri, siswa diberi kempatan membaca hasil pekerjaannya di depan siswa lain.

Setelah menerapkan daftar pertanyaan ada perubahan sebagai berikut: siswa selalu mencari dan membaca buku sumber untuk menjawab pertanyaan yang disajikan, siswa selalu menulis pertanyaan dan jawaban pada buku catatan, siswa menjadi mampu menyusun pertanyaan, siswa menjadi mampu melakukan diskusi dengan siswa lain, siswa menjadi mampu bekerjasama dengan siswa lain, siswa menjadi mampu menjawab pertanyaan, siswa selalu membaca buku walupun diluar jam pembelajaran, siswa selalu mencoba untuk membuat pertanyaan. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa menerapkan daftar pertanyaan dalam pembelajaran dapat membuat siswa menjadi tekun belajar.

DAFTAR PUSTAKA:
Hadi,Sutrio dan Nilam Permata.2010.Kamu Bisa jadi Ilmuwan. Jakarta:Nobel Edumedia.

*) Ditulis oleh Aloysius Lega,S.Pd. Guru pada SD Katolik Rokap Kecamatan Macang Pacar Kabupaten Manggarai Barat