Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Guru Resah Uang TPG Akan Dihentikan Karena Ini

Guru Resah Uang TPG Akan Dihentikan Karena Ini
Regulasi ini, akan diterapkan untuk tahun anggaran 2016/2017 ini.
Ribuan guru saat ini dilanda keresahan, karena uang Tunjangan Profesi Guru (TPG) untuk triwulan ketiga tahun 2016, sampai sekarang belum cair. Beredar kabar, uang TPG bagi para guru akan dianulir atau dihentikan. Ini karena ada regulasi baru yang diterapkan untuk persyaratan pembayaran uang TPG para guru yang telah bersertifikasi.

Baca: Pengurangan Anggaran Tunjangan Guru Usulan Kemdikbud

Sejumlah guru di Kabupaten Wonogiri, menyebutkan, uang TPG atau tunjangan sertifikasi guru yang besarnya setara satu bulan gaji untuk triwulan ketiga tahun 2016, yaitu periode Bulan Juli-September, sampai sekarang belum cair. Padahal, ini sudah menginjak periode triwulan keempat, dan tahun 2016 akan segera berakhir, namun uang TPG belum dibayarkan.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Wonogiri, Siswanto, membenarkan bahwa uang TPG untuk triwulan ketiga tahun 2016 belum cair. Ia mengatakan kendalanya, karena sekarang ada regulasi baru, yang itu harus diterapkan untuk persyaratan pembayaran TPG. Regulasi baru itu adalah penerapan aturan seorang guru minimal harus mengajar 20 anak didik.

"Regulasi ini, akan diterapkan untuk tahun anggaran 2016/2017 ini," tegas Siswanto yang SekolahDasar.Net kutip dari Suara Merdeka (14/11/2016).

Ketika acuan satu guru minimal harus mengajar 20 murid itu diterapkan, maka akan berdampak pada penghentian pemberian uang TPG bagi ribuan guru di Kabupaten Wonogiri. Pasalnya, banyak sekolah di Wonogiri yang belakangan ini, mengalami minim potensi pemilikan muridnya. Utamanya untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) dan sebagian di jenjang SMP.

"Ada yang perbandingannya hanya satu dibanding 8, dibanding 9 dan dibanding 10. Ini banyak terjadi di jenjang SD,” tandas Siswanto. Jumlah guru yang terkena aturan mengajar murid kurang dari 20 anak per guru, di jenjang SD jumlahnya ribuan. Kemudian di jenjang SMP mencapai ratusan," kata Siswanto.