Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Kurangi Kenakalan Anak dengan "Mindful Parenting"

Kurangi Kenakalan Anak
Mindful parenting alias pola asuh penuh kesadaran dapat mengurangi hiperaktivitas juga kenakalan di masa anak-anak dan dewasa.

Tidak hanya bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan psikologi anak, membina kedekatan dengan anak juga akan membuat orangtua menjadi pribadi yang lebih bahagia. Meskipun waktu bersama anak yang terbatas, sejatinya ada banyak hal yang dapat dilakukan ibu untuk membina kedekatan dengan anak.

"Ibu sebaiknya hadir sepenuhnya (mindful) di sisi anak. Jangan ada di dekat anak tapi pikiran di tempat lain. Ibu bisa terlibat ikut main dengan anak atau ketika anak sudah cukup besar, ibu bisa memasak bersama anak," kata psikolog, Anna Surti Ariani yang SekolahDasar.Net lansir dari Kompas.

Psikolog keluarga ini mengatakan untuk membangun kedekatan dengan anak bisa dilakukan dengan bersantai dan saling berbagi cerita sebelum tidur. Misalnya, santai itu menciptakan kenyamanan sehingga mampu menghantar tidur jadi lebih nyenyak. Belailah dan peluk anak saat itu.

Kedekatan dengan anak ini menurutnya dapat membangun sifat-sifat baik pada diri anak. Sehingga tak perlu lagi kekerasan untuk mendisiplinkan, anak sanggup mematuhi orang tua dengan sepenuh hati. Hubungan dekat ini juga dapat mengurangi masalah anak hiperaktif dan kenakalan saat anak dan dewasa.

Lihat juga: Tips Menyiapkan Mental Saat Anak Beranjak Remaja

"Memang kasus anak hiperaktif ada yang disebabkan oleh faktor biologi. Tetapi ada pula ada kasus hiperaktif karena anak sendiri bingung karena tidak mendapat pemahaman, sentuhan dan pelukan dari orang tua," kata wanita yang akrab disapa Nina ini.

Penelitian menemukan bahwa mindful parenting alias pola asuh penuh kesadaran dapat mengurangi hiperaktivitas juga kenakalan di masa anak-anak dan dewasa. Dia mengatakan pendekatan ini cenderung melakukan pengasuhan dengan sepenuh hati untuk memeluk dan mendengarkan anak.

"Anak jadi lebih sensitif dan berempati kepada oran lain. Anak merasa dirinya dipahami, didengarkan dan dipedulikan. Ketika besar, ia akan menjadi orang dewasa yang bahagia, lebih percaya diri dan mau menolong orang lain," kata Nina.

Di sisi orang tua, kedekatan hubungan dengan anak ini bisa membuat orangtua, khususnya ibu pekerja menjadi manusia yang bahagia. Ibu akan lebih kenal pada anaknya sendiri, dapat mengekspresikan rasa cintanya sehingga menjadi orang yang lebih bahagia.