Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

7 Hal yang Mempengaruhi Temperamen dan Membentuk Kepribadian Anak

7 Hal yang Mempengaruhi Temperamen dan Membentuk Kepribadian Anak
Setiap orangtua wajib tahu 7 hal yang memengaruhi temperamen dan membentuk kepribadian anak agar bisa menerapkan pola pengasuhan yang tepat.

Setiap manusia terlahir dengan karakter yang tak sama. Perbedaan karakter ini akhirnya membentuk kepribadian sekaligus temperamen seseorang. Kondisi ini bisa terlihat sejak manusia masih kecil, sehingga orang tua pun dituntut untuk paham. Termasuk mengetahui 7 hal yang mempengaruhi temperamen dan membentuk kepribadian anak.

Kenapa orangtua harus paham? Karena perbedaan karakter ini akhirnya membuat pola asuh setiap anak jelas akan berbeda. Ada anak dengan kepribadian yang lembut, sangat pemalu, begitu ekspresif hingga cuek. Kepribadian yang tak sama ini akhirnya membuat anak juga memperlihatkan temperamen alias emosi secara tak sama.

Lihat juga: Cara Mendidik Anak Memiliki Kepribadian Cerdas

Tentu tak mungkin menerapkan pola asuh otoriter pada anak yang punya kepribadian sangat pemalu, karena justru membuat kepercayaan dirinya anjlok. Untuk itulah ada baiknya orang tua tahu, apa sih yang membuat temperamen dan kepribadian anak ini berbeda-beda. Dilansir Greatschools, berikut ini beberapa hal yang wajib dipahami orangtua:

1. Level Aktivitas


Salah satu hal yang mempengaruhi temperamen dan membentuk kepribadian anak ialah level aktivitas. Di mana hal ini terlihat dari energi fisik anak dalam melakukan kegiatan hariannya. Anak yang begitu enerjik, tentu tidak akan cocok jika harus duduk di kelas dalam waktu lama. Tak heran mereka bakal mudah bosan dan sulit konsentrasi.

Bukan tak mungkin kalau anak dengan level aktivitas tinggi ini malah mengganggu teman-temannya, karena begitu enerjik. Anak dengan kepribadian seperti ini lebih cocok jika melakukan aktivitas luar ruangan, seperti mengarahkannya untuk hobi berolahraga.

2. Tingkat Sensitivitas


Kalau buah hati Anda sangat sensitif, maka dia begitu mudah teralihkan lantaran sangat peka terhadap lingkungan. Misalnya saja, dia akan merasa suara bising entah kursi berderit atau klakson kendaraan bermotor begitu mengganggu dan bikin risau. Namun anak seperti ini biasanya sangat sadar dengan pikiran dan perasaan orang lain.

3. Respon dan Reaksi


Respon dan reaksi adalah dua hal yang sangat mempengaruhi temperamen dan membentuk kepribadian anak. Anak yang responsif bisa mudah mengungkapkan ekspresinya, sehingga emosinya sangat nyata. Sementara anak yang tidak responsif memang tampak lebih kalem dan lebih mudah ditangani orang tua serta guru.

Begitu pula dengan reaksi, di mana ada anak yang begitu serba ingin tahu dan sangat ragu-ragu. Anak yang berani menyambut pengalaman baru tentu akan beraksi impulsif, sementara sebaliknya lebih memilih mengamati dari jauh saja sehingga terkesan terlambat. Anak yang cenderung memiliki respon dan reaksi rendah harus lebih diwaspadai.

4. Kemampuan Adaptasi


Saat buah hati begitu mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, memang lebih menguntungkan. Orangtua pun jadi lebih nyaman dan tenang. Namun anak-anak seperti ini mudah terpengaruh dengan lingkungan. Sementara anak yang lambat beradaptasi terlihat lebih kaku, sulit belajar di kelas baru, tapi tak mudah terseret pengaruh negatif.

5. Kegigihan dan Distraksi


Anak dengan kepribadian yang gigih cenderung berhasil meraih prestasi, tapi akhirnya tumbuh jadi pribadi perfeksionis dan tak pernah puas. Sementara anak yang kurang gigih, bakal lebih mudah menyerah dan meminta bantuan. Kegigihan berkaitan dengan distraksi, di mana anak dengan tingkat distraksi tinggi bakal mudah teralihkan.

6. Perihal Mood


Berkaitan dengan respon dan reaksi, temperamen dan kepribadian anak juga dipengaruhi oleh mood alias suasana hati. Anak dengan mood negatif akan sulit diterima lingkungan, sementara yang positif akan mudah diajak berteman. Namun mereka yang punya mood positif bisa saja menyimpan perasaaan atau bermasalah dengan kejujuran.

7. Keteraturan Diri


Berbeda dengan anak yang punya level energi tinggi, anak dengan tingkat keteraturan tinggi lebih suka belajar di ruang kelas. Kenapa begitu? Karena kegiatan di kelas lebih terstruktur dibandingkan olahraga. Buah hati yang seperti ini biasanya juga menyukai kamar yang rapi dan akan mudah emosi atau kecewa kalau hal-hal terjadi tidak teratur.

Tentunya dengan mengerti 7 hal yang mempengaruhi temperamen dan membentuk kepribadian anak di atas, akan lebih mudah dalam memahami buah hati. Orang Tua yang sudah paham seperti apa perilaku anaknya, akan lebih mudah dalam menerapkan pola pengasuhan dan tidak sulit dalam mengembangkan minat, bakat serta mengenali kebutuhannya.