Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Cara Tepat Menghadapi Perubahan Mood Anak Usia 10-12 Tahun

Cara Tepat Menghadapi Perubahan Mood Anak Usia 10-12 Tahun
Si kecil yang berusia remaja memang membuat orangtua wajib peka. Termasuk memahami cara tepat menghadapi perubahan mood anak usia 10-12 tahun.

Semakin bertambahnya usia buah hati, orangtua harus makin peka juga. Tak mungkin pendekatan yang dilakukan ketika mereka masih balita, tetap dilakukan ketika beranjak remaja bukan? Karena itu, orangtua harus tahu juga mengenai cara tepat menghadapi perubahan mood anak usia 10-12 tahun, supaya tidak salah kaprah menghadapi anak tersayang.

Ketahui pula bahwa dengan zaman yang makin modern, pola pengasuhan anak saat ini tentu berbeda dengan dulu. Anda yang mungkin adalah baby boomer atau generasi 90-an, tentu tak bisa menggunakan pola asuh serupa pada anak-anak milenial dan generasi Z. Dibutuhkan cara tersendiri supaya anak yang remaja tidak merasa dikekang, tapi orangtua tetap memberikan pengawasan.

Namun sekalipun berasal dari generasi berbeda, masa-masa remaja memiliki satu kesamaan yakni mood yang naik turun dan tidak stabil. Sebagai fase eksplorasi diri, ada banyak hal-hal sederhana yang bisa membuat mood remaja berubah drastis entah positif atau negatif.

Menurut Efni Indiranie, M.Psi selaku psikolog anak, anak-anak di usia remaja akan mulai berani protes sehingga bakal muncul cekcok dengan orangtua. Nah, supaya Anda tidak bingung lagi, berikut ini adalah beberapa cara tepat menghadapi perubahan mood anak usia 10-12 tahun yang bisa diterapkan.

1. Tetap Diberi Makan Bergizi


Seperti yang diketahui, usia 10-12 tahun adalah masa pubertas sekaligus transisi hormonal bagi anak. Tanda yang paling jelas bisa diamati adalah adanya perubahan gaya hidup dan perasaan (moody). Ketika terjadi transisi hormonal, penyaluran energi jadi tak seimbang sehingga mengalami perubahan motorik juga.

Lihat juga: Ternyata, Apa yang Dimakan Anak Dapat Memengaruhi Perilakunya, lho!

Di jenjang usia ini, emosi seorang anak juga akan menggebu-gebu sehingga akan mengalami badmood. Dalam kondisi ini, orangtua harus tetap memperhatikan asupan makannya seperti memperbanyak konsumsi daging, buah dan sayur lantaran mengandung enzim yang dibutuhkan anak-anak beranjak remaja.

2. Menghubungi Temannya


Moodboster remaja yang sangat ampuh adalah teman-temannya. Karena sering bertemu di sekolah, mereka tentu akan merasa nyaman dengan teman dan bisa bercerita mengenai banyak hal. Sehingga ketika buah hati mulai memperlihatkan perubahan mood dan mungkin tak mau bercerita, ada baiknya untuk memberikan saran supaya bertemu temannya.

Namun meskipun begitu, orangtua harus mengingatkan supaya anak bisa mengontrol mood-nya sendiri agar tidak berantung ke orang lain. Selain dua kegiatan itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengajaknya berolahraga. Karena saat berolahraga, hormon bakal lebih stabil sehingga mood langsung berubah.

3. Nonton Film, Mendengarkan Musik, Berolahraga Bareng


Kalau Anda tak ingin membiarkan buah hati terlalu tergantung dengan temannya, coba ajari dia untuk mengontrol emosi dan perubahan mood lewat menonton film atau mendengarkan musik. Anda bisa membuatkan makanan ringan supaya anak bisa memperbaiki mood-nya.

Namun kalau memang ingin suasana baru, ajak saja dia ke bioskop hingga menghadiri pertunjukan musik bersama. Menghabiskan waktu bersama ini termasuk cara tepat menghadapi perubahan mood anak usia 10-12 tahun, lho!

4. Makan Es Krim Coklat


Apakah kudapan yang sangat cocok sebagai solusi badmood? Yap, jawabannya adalah makanan yang dingin dan manis seperti es krim cokelat. Menurut psikolog Ayoe Soetomo seperti dilansir Popmama, secara ilmiah ketika manusia mengonsumsi es krim, akan ada bagian di dalam otak yang akan mengaktifkan emosi positif.

Lantaran indera pengecap manusia sangatlah sensitif terhadap rasa manis, saat lindah mengecap rasa manis akan ada hormon senang yang terlepas sehingga stres teratasi.

5. Mengajaknya Ngobrol


Cara tepat menghadapi perubahan mood anak usia 10-12 tahun adalah dengan mengajaknya ngobrol. Ketika anak beranjak remaja, dia akan makin dewasa sehingga biarkan menumpahkan keluh kesah. Orangtua jangan terlalu meremehkan perasaan dan pemikirannya, Anda hanya perlu mendengarkan dan memberikan masukan positif tanpa harus memaksakan kehendak.

Menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), perubahan mood pada anak ini terjadi di masa puber yang usianya cukup bervariasi. Biasanya anak perempuan pada usia 8-13 tahun, sementara anak laki-laki di umur 9-14 tahun.

Agar tidak keliru, memahami cara tepat menghadapi perubahan mood anak usia 10-12 tahun sangatlah penting. Sehingga anak tetap merasa nyaman dan dihargai, sementara orangtua jadi tenang.