Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Hati-hati, 7 Tindakan Guru Ini Bisa Mematikan Kreativitas Siswa

Hati-hati, 7 Tindakan Guru Ini Bisa Mematikan Kreativitas Siswa

Dalam kegiatan belajar mengajar, anak tidak saja duduk mendengarkan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang diberikan, melainkan melakukan hal-hal lain yang kadang membuat guru merasa tidak senang. Di usia Sekolah Dasar, memang imajinasi anak sedang berkembang, sehingga kreativitas mereka pun meningkat. Namun, kadang ini tidak disadari oleh guru sehingga melakukan hal-hal yang dapat menghambat kreativitas anak. Berikut ini hal-hal yang harus dihindari agar kreativitas anak tidak terhambat. 

1. Terlalu banyak melarang


Melihat tingkah anak-anak yang ada-ada saja, kadang membuat guru kehabisan cara menegurnya. Paling banyak dilakukan ialah dengan melarang anak-anak. Padahal larangan dapat membuat anak terhambat dalam berkreasi. Bahkan membuat anak tertantang untuk melakukan apa yang dilarang dilakukan oleh guru. Akibatnya, anak jadi suka membangkang. Maka, sebaiknya jangan terlalu keras melarang siswa, biarkan mereka berkreasi sambil terus dibimbing agar tidak berlebihan. 

2. Mengabaikan keingintahuan anak


Anak-anak selalu memiliki rasa ingin tahu terhadap sesuatu yang baru dilihat atau didengar. Anda pun akan banyak menerima berbagai pertanyaan dari siswa. Meski pertanyaannya kadang rumit dan susah dijawab untuk anak usia mereka, Anda tidak boleh mengabaikannya begitu saja. Sikap mengabaikan, tidak mau menjawab, atau mengalihkan topik secara tidak langsung mematikan rasa ingin tahu anak. Jika, sering mendapat perlakuan demikian, anak jadi enggan bertanya ataupun berpikir lebih jauh tentang sesuatu.

3. Kurang menghargai


Hal yang kadang luput dari perhatian adalah menghargai siswa. Mereka harus berproses untuk menjadi lebih baik. Jangan sekali-kali merendahkan hasil karya mereka. Jika tidak dihargai, anak menjadi takut untuk berkarya dan mengembangkan bakatnya. Sebaliknya, berikanlah dukungan, apresiasi, pujian, dan bimbingan supaya bisa mengembangkan hasil karyanya. 

4. Membatasi siswa berpendapat


Sebagai guru, hindari tidak terlalu memaksakan pendapat kepada siswa. Berusahalah untuk mendengar, menerima pendapat, masukan, dan kritik dari siswa. Jika selalu menekan siswa berpendapat, akhirnya mereka tidak mau bersikap terbuka. Sikap tidak terbuka ini kadang menjadikan mereka takut berpendapat, merasa tidak diterima, dan merasa tidak layak memberikan pendapat di kemudian hari. 

5. Berkomentar negatif


Karena terlalu lelah menghadapi tingkah siswa, kadang guru dapat berkomentar tanpa berpikir panjang. Hal ini dapat terjadi ketika kegiatan belajar mengajar. Hindari berkomentar buruk seperti mengatakan bodoh, tidak becus, pemalas, dan sebagainya. Kalimat negatif dapat mematahkan semangat siswa, turunnya kreativitas karena mendapat penilaian seperti itu. 

Ketika menilai hasil karya anak, jangan sampai berkomentar yang membuatnya merasa berkecil hati. Jangan katakan hasilnya tidak bagus, tetapi katakan bahwa hasil karyanya dapat lebih disempurnakan untuk selanjutnya. Hindari membuat anak merasa tidak dapat mengerjakannya. 

6. Terlalu sering memberi hadiah


Memberikan hadiah terlalu sering juga dapat menghambat kreativitas. Pasalnya, ketika selalu diberikan hadiah, anak hanya akan berpikir tentang hadiah, bukan bagaimana meningkatkan hasil karyanya. Ketika tidak diberikan hadiah, kemungkinan anak juga tidak mau melakukannya karena terbiasa dipancing dengan hadiah.

7. Membandingkan siswa


Hati-hati ketika mengapresiasi kreativitas anak. Jangan membandingkan dengan teman-temannya karena tidak semua anak dapat berpikir positif terhadap persaingan. Ada anak yang termotivasi dan ingin menjadi lebih baik, tetapi ada pula yang justru menjadi enggan berkarya lagi. 

Setiap siswa memiliki sifat yang berbeda satu sama lain. Guru tentunya dapat memahami kecenderungan siswa secara garis besar. Jadi, sikap terhadap anak didik pun mesti disesuaikan dengan kepribadian mereka supaya tidak terjadi salah pengertian yang menyebabkan tidak bersemangat belajar dan minim kreativitas.