Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

5 Contoh Bantuan yang Anda Bisa Tawarkan untuk Sesama Guru

5 Contoh Bantuan yang Anda Bisa Tawarkan untuk Sesama Guru

Hubungan yang baik di sekolah tidak hanya tercipta antara guru dan murid, melainkan juga sesama tenaga pendidik. Sebagai rekan sejawat, sudah sepatutnya untuk saling peduli, terlebih jika ada yang kesulitan. Bantuan yang bisa ditawarkan untuk sesama guru dalam segi moril juga tergolong beragam.

Hubungan antar guru yang baik akan menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif. Selain itu sebagai role model murid-muridnya, sudah selayaknya guru memberikan teladan dengan menjalin hubungan baik dengan guru lainnya. Ini dia beberapa contoh bantuan yang bisa Anda tawarkan untuk sesama rekan pendidik.

Contoh Bantuan untuk Sesama Rekan Guru (non benda)

Bantuan yang diberikan untuk sesama rekan guru tidak hanya terpaku pada benda atau materi, tetapi bisa berupa dukungan moril, komunikasi yang baik, lingkungan yang guyub, dan sebagainya. Ini dia ulasan selengkapnya.

1. Saling Menghargai

Bantuan untuk sesama rekan guru tidak hanya berupa materi. Memang membantu dari segi materi jika ada yang kesulitan harus dilakukan. Lebih dari itu, bantuan berupa moril seperti saling menghargai sifatnya lebih jangka panjang.

Ada guru yang merasa seperti senior sehingga memandang sebelah pendidik yang baru saja masuk. Bahkan, tidak jarang ada pengelompokan untuk guru PNS dan yang masih honorer. Hal ini sebenarnya sudah cukup melukai dan bisa memicu konflik. Sebaiknya salinglah menghargai sebagai bentuk bantuan untuk sesama rekan guru. 

2. Memperlihatkan Keramahan

Suasana sekolah yang baik tidak lepas dari bantuan berupa keramahan. Jika sesama guru menunjukkan keramahan kepada sesamanya, maka tidak akan muncul rasa segan untuk bertanya hingga membaur.

Keramahan yang ditunjukkan juga menjadi contoh bagi para murid. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, guru menjadi tolok ukur serta role model bagi siswa. Tentu jika mencontohkan keramahan, siswa-siswinya juga akan melakukan hal demikian. 

3. Memberikan Perasaan Bahagia

Guru juga bisa merasa tertekan selama di sekolah. Selain karena tingkah laku anak didiknya, perasaan tersebut bisa makin parah dengan adanya suasana yang tegang dan kaku di kantor guru. Di sinilah pentingnya peran kehadiran rekan sesama guru. 

Walaupun tidak dapat membantu banyak, setidaknya berikan perasaan bahagia kepada rekan sejawat. Jangan sampai membentuk kelompok pergaulan eksklusif. Selain itu, berikan bantuan berupa masukan yang membangun. Hal ini sudah cukup untuk meringankan beban setelah mengajar. 

4. Membantu Mengatasi Kesulitan dalam Menyiapkan Materi

Guru kadang kala merasa kesulitan ketika harus menyiapkan materi, apalagi jika ada perubahan kurikulum dari dinas. Sebagai rekan yang baik, tidak ada salahnya Anda membantu sesama sejawat dalam menyiapkan materi.

Jangan pelit untuk memberikan masukan atau menjawab pertanyaan. Hal ini bisa Anda lakukan sebagai upaya dukungan dan kerja sama. Jika kerja sama dalam mengajar berjalan baik, tentu akan tercipta kualitas pendidikan yang baik pula. 

Selain itu, jangan selalu memberikan beban berlebih kepada guru-guru muda serta honorer. Selain dari segi gaji lebih kecil, hal ini juga akan membuat mental tenaga pendidik muda ini turun karena perlakuan kurang baik dari seniornya. 

5. Sebaiknya Hindari Bergosip

Jika memang tidak bisa membantu secara lebih, setidaknya Anda tidak bergosip selama di ruang kantor. Hindari bergosip dengan sesama rekan guru. Cara ini bertujuan agar lingkungan kerja menjadi kondusif.

Guru lain yang sedang sibuk menyiapkan materi juga tidak terganggu dengan adanya desas-desus yang tidak mengenakkan. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan mengajar yang sehat, tanpa adanya konflik. Boleh-boleh saja bergaul dengan sesama guru, tetapi pastikan pergaulan yang diciptakan sehat dan jauh dari perilaku toxic.

Lihat juga: Ngaku Deh, Ini Loh 8 Hal yang Pasti Kamu Rasakan Saat Jadi Guru SD!

Guru yang saling membantu tentunya akan membuat lingkungan belajar menjadi menyenangkan. Tidak ada lagi drama perseteruan antar guru hingga membuat suasana sekolah menjadi tidak lagi menyenangkan.