Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Karena Siswa Belajar di Rumah, Benarkah Guru Makan Gaji Buta Saat Pandemi?

Karena Siswa Belajar di Rumah, Benarkah Guru Makan Gaji Buta Saat Pandemi?

Pandemi telah mengubah tatanan hidup hampir seluruh umat manusia dari berbagai aspek, termasuk pendidikan. Saat ini, proses belajar mengajar tidak dilakukan lagi di sekolah, melainkan di rumah secara online.

Hal ini tentunya menjadi kabar buruk sekaligus kabar baik bagi sebagian siswa dan guru. Bagi guru, kabar baiknya mungkin adalah tidak perlu keluar rumah untuk bisa mengajar. Tapi, hal ini juga menghasilkan kabar buruk bagi para guru. Banyak orang mengatakan bahwa guru makan gaji buta selama pandemi ini. Alasannya mungkin karena mereka tidak mengajar secara langsung seperti biasanya. Meskipun kabar ini pasti ditepis oleh kebanyakkan guru. Tapi, orang-orang yang tidak mau tau tetap teguh pada pendiriannya.

Tahun 2020 lalu menjadi tahun yang cukup ramai mengenai hal ini. Banyak argumen pro kontra muncul tentang guru yang memakan gaji buta. Menurut kami, meskipun hal itu benar, tapi sepertinya tidak semuanya seperti itu. Karena, masih ada guru yang tetap totalitas dalam mengajar, meskipun secara daring.

Bukti bahwa guru tidak makan gaji buta

Dilansir dari website forum tanya jawab quora.com, di sana ada seseorang meminta tanggapan “murid belajar di rumah, guru makan gaji buta”. Ada setidaknya 8 jawaban yang merespon pertanyaan ini yang semuanya setuju bahwa guru tidak makan gaji buta alias kontra.

Jawaban yang pertama saya lihat cenderung netral meskipun pada dasarnya ia kontra. Ia menjelaskan bahwa mungkin alasan adanya pendapat seperti itu karena banyaknya tugas yang tidak disertai penjelasan yang jelas dari guru. Menurut saya, seharusnya antara orang tua dan guru berkoordinasi tentang masalah ini. Agar, kedua belah pihak bisa saling memahami dan tidak saling menyalahkan.

Lihat juga : Pandemi Buktikan Teknologi Tak Bisa Gantikan Guru

Selain itu, ada juga penjawab yang mengatakan bahwa ia merasa kecewa ketika banyak yang ngomong seperti itu. Karena menurutnya, mengajar daring menghabiskan banyak paket data, terutama saat live Zoom. Banyak juga keluhan lain seperti menyiapkan materi yang tidak gampang, banyak keluhan dari anak didiknya, dan yang lainnya.

Dengan adanya argumen di atas kita dapat menyimpulkan bahwa sebenarnya guru tidak makan gaji buta. Meskipun ada, mungkin hanya sebagian kecil. Lalu, bagaimanakah solusi dari banyaknya anggapan ini? Saya pikir seharusnya orangtua yang harus lebih aktif dalam proses belajar daring anaknya.

Peran orangtua dalam proses belajar daring anaknya

1. Dampingi anak dalam proses belajar

Saat proses belajar sedang berlangsung, sebaiknya orangtua mendampinginya dengan baik. Karena, anak-anak cenderung akan mudah bosan dan suka bermain-main. Selain itu, orangtua bisa membantu anaknya mengerjakan tugas seperti membantu menyelesaikannya, mencari materi, menanyakan kepada yang mungkin mampu, dan yang lainnya.

2. Memberikanmu fasilitas yang memadai

Menyediakan fasilitas pendidikan seperti berlangganan paket belajar lewat aplikasi juga bisa dilakukan. Karena saat pandemi seperti sekarang, peran aplikasi belajar online menjadi hal yang penting bagi para pelajar. Kementerian Pendidikan pun juga mengeluarkan aplikasi belajar online gratis untuk anak-anak.

3. Sering-seringlah berkomunikasi dengan guru

Untuk meningkatkan efektivitas belajar daring, sebaiknya orangtua lebih sering berkomunikasi dengan guru tentang proses belajar anaknya. Karena, guru mungkin bisa memberikan rekomendasi materi apa saja yang harus dipelajari lagi bagi si anak.

Adanya anggapan bahwa guru makan gaji buta hanyalah anggapan yang tidak berdasar. Jadi, jawaban untuk benarkah guru makan gaji buta selama pandemi karena siswa belajar di rumah? Jawabannya yang paling tepat adalah “tidak”.