Strategi Nadiem Untuk Minimalkan Dampak Learning Loss
Pandemi Covid-19 memaksa pembelajaran dilakukan dengan jarak jauh yang mengakibatkan dampak learning loss. Muncul kekhawatiran menurunnya kualitas generasi muda bangsa Indonesia.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan, demi meminimalisir dampak itu, pihaknya tengah menyusun strategi.
Salah satunya Asesmen Nasional (AN) yang rencananya akan dilaksanakan pada September mendatang. Hal ini bertujuan untuk memetakan kualitas sumber daya manusia (SDM) di daerah tersebut.
“Tentunya Asesmen Nasional adalah bagian dari kita mengetahui siapa yang ketinggalan,” kata Nadiem.
Sekolah dengan skor AN rendah atau tampak gejala ketertinggalan akan mendapat pembinaan. Anggarannya sudah disiapkan pada 2022 mendatang.
“Jadi anggaran di situ untuk memastikan kita mengetahui sekolah yang paling ketinggalan,” kata Nadiem yang SekolahDasar.Net kutip dari Jawa Pos (31/08/21).
Saat ini, pihaknya juga terus menggencarkan digitalisasi sekolah untuk mengejar ketertinggalan tesebut. Bahkan, akan ada penyederhanaan dan penyempurnaan kurikulum secara khusus menangani learning loss.
“Seluruh anggaran yang kita kerahkan untuk penyederhanaan dan penyempurnaan kurikulum tentu menjadi cara terpenting untuk bisa mengejar ketertinggalan kita di tahun depan,” jelas Nadiem.
Menurutnya, penyederhanaan dan penyempurnaan kurikulum akan sangat efektif dalam mengejar ketertinggalan ini. Sebab, dia menilai capaian literasi dan numerasi akan sulit diraih apabila itu tidak dilakukan.
“Kalau kita enggak sederhanakan kurikulum, enggak akan terkejar capaian literasi dan numerasi kita. Jadi itu fokus kita dalam kurikulum,” jelasnya.