Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

5 Cara Mengajarkan Anak Belajar dari Kesalahannya

5 Cara Mengajarkan Anak Belajar dari Kesalahannya

Tak diragukan lagi jika seorang anak sering kali membuat kesalahan yang membuat para orang tua kesal. Tapi, kesalahan yang dilakukan anak bukanlah sesuatu yang buruk. Justru kesalahan-kesalahan itulah yang akan membantunya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik.

Karena itulah, yang perlu Anda sebagai orang tua lakukan adalah mengajarkan sang anak cara belajar dari kesalahan yang ia perbuat. Bagaimana caranya? Berikut kami sajikan beberapa caranya.

1. Jangan menggunakan reaksi atau kata-kata yang buruk

Hampir semua orang tua pasti kesal saat anaknya melakukan kesalahan. Bahkan, beberapa orang tua mungkin memperlihatkan kekesalannya dengan memberikan reaksi yang berlebihan atau kata-kata yang buruk. Nah, hal tersebut merupakan sesuatu yang tidak boleh dilakukan saat ingin mengajarkan anak belajar dari kesalahannya.

Mengunakan reaksi atau kata-kata yang buruk malah akan membuat anak sakit hati. Jika seperti itu, ia akan selalu menyembunyikan kesalahannya karena takut pada Anda. Jika sudah begitu, maka akan lebih sulit untuk ia belajar dari kesalahannya.

2. Biasakan ia untuk mengakui kesalahannya

Sebelum memperbaiki kesalahan, seseorang harus mengakui kesalahan yang ia perbuat, begitu pula pada anak-anak. Karena itulah, ada baiknya jika Anda membiasakan si anak untuk mengakui perbuatannya.

Contoh seperti saat ia menjatuhkan gelas sampai pecah. Setelah Anda melihatnya, ia mungkin akan memberikan alibi dan bersikeras bahwa bukan ia yang melakukannya. Nah di sini Anda harus membuatnya mengaku dengan mengatakan seperti “kamu yang jatuh gelasnya? Gak papa kok, mama gak akan marah!”. Kata-kata yang seperti itu bisa membuatnya lebih tenang dan mau mengakui kesalahannya.

3. Hindari untuk menyelamatkannya dari kesalahan

Orang tua menyuruh anaknya manaruh mainan kesayangannya di tempat penyimpanan mainan. Tapi anak tersebut tidak melakukannya dan malah menyimpan mainan itu di sembarang tempat. Akhirnya mainan tersebut hilang entah kemana.

Setelah mainan kesayangannya hilang, apa yang harus dilakukan orang tua? Membelikannya yang baru? Bukan seperti itu. Jangan membelikan lagi mainan yang baru. Karena jika begitu, sang anak malah akan menganggap perintah Anda tidak berarti apa-apa. Karena meskipun mainannya hilang, Anda akan membelikannya yang baru. Karena itulah, memberikan nasihat yang membangun merupakan cara yang tepat. Selain itu, menyuruhnya untuk menabung agar bisa membeli lagi mainan juga merupakan pilihan yang tepat

4. Nasihati ia ketika salah

Melanjutkan dari poin yang sebelumnya. Menasihati sesaat setelah anak melakukan kesalahan adalah pilihan yang tepat. Karena sang anak akan lebih mendengarkan dan memahami apa yang Anda ucapkan. Lain halnya saat Anda menasihati di saat-saat biasa, yang mungkin si Anak hanya menganggapnya lelucon dan tidak penting untuk didengarkan.

5. Bimbing ia untuk menghadapi kesalahannya

Cara mengajari anak belajar dari kesalahannya adalah dengan membimbingnya untuk menghadapi kesalahan yang ia miliki. Banyak anak mungkin akan menghindari kesalahannya dan melimpahkannya pada orang tua. Jika hal seperti itu terus dilakukan, maka sang anak tidak akan belajar dari kesalahannya.

Lihat juga : Tips Meredakan Emosi Anak yang Mudah Marah

Membimbingnya menghadapi masalah adalah pilihan yang tepat. Contohnya seperti saat sang anak menghancurkan mainan temannya. Nah Selanjutnya bawalah Anak tersebut ke rumah temannya untuk meminta maaf dan memberikan uang untuk menggantinya.

Nah itulah 5 cara mengajarkan anak belajar dari kesalahannya. Jika anak sudah bisa belajar dari kesalahan, maka ia bisa saja tumbuh dewasa lebih cepat dan menjadi anak yang baik.