Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Jangan Jadi Toxic Teacher, Guru Wajib Kenal Cirinya Lalu Menghindarinya


Guru yang baik adalah orang yang dengan tulus, telaten, dan sabar mendedikasikan diri untuk kemajuan siswanya. Namun tanpa disadari guru pun bisa menjadi toxic bagi siswanya. Muncullah istilah toxic teacher, yang menyebabkan guru tidak layak dijadikan panutan dan menjadi racun penghancur motivasi siswa. Berikut ciri-ciri toxic teacher yang harus guru hindari:

1. Tidak peduli kesulitan siswa

Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, guru berhadapan dengan sejumlah siswa dengan karakteristik bervariasi. Ada siswa yang cepat menerima pelajaran tanpa mengalami kesulitan. Sebaliknya, tidak sedikit pula yang mengalami berbagai kesulitan. Jika dibiarkan tentu prestasi belajar siswa akan berada di bawah rata-rata.

Sebagai seorang guru sudah seharusnya telaten dan sabar menghadapi kesulitan-kesulitan siswa dan berbagai macam permasalahan di kelas. Salah satu ciri toxic tecaher adalah tidak peduli dengan kesulitan siswa. Guru tidak mengenal karakteristik siswa-siswanya. Seharusnya guru melakukan pendekatan-pendekatan kepada siswa terutama saat ia menemui kesulitan.

2. Siswa bertanya, guru malah marah

Siswa yang banyak bertanya belum tentu bodoh. Siswa yang mengajukan pertanyaan juga merupakan tanda bahwa ia mempunyai rasa ingin tahu. Jika siswa bertanya tentang hal yang belum dimengerti seharusnya guru menjawab dengan sungguh-sungguh. Guru juga harus memberikan ruang bagi siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Ini juga akan memupuk rasa percaya diri siswa.

Sayangnya, toxic teacher tidak mau menjawab pertanyaan siswa namun ia malah terlihat marah dengan siswa yang bertanya. Tak  jarang rasa ingin tahu siswa yang sering bertanya malah dibungkam oleh guru. Misalnya, dengan nada tinggi ia berkata "Sudah, kamu jangan banyak tanya!".

3. Tidak mengajar, hanya memberi tugas

Ciri toxic teacher ini biasanya dilakukan oleh guru kurang aktif dan pemalas. Guru tidak merancang dan melaksanakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Guru cenderung hanya memberikan tugas dan menggunakan metode ceramah saja. Siswa disuruh mencatat materi dan menyelesaikan soal-soal di LKS. Metode seperti itu hanya akan membuat siswa bosan.

4. Galak dan suka menghukum

Pasti ada saja guru galak di sekolah, biasanya ia susah tersenyum kepada siswa dan suka ngomel meskipun mungkin mempunyai maksud baik. Pasti perasaan takut akan muncul pada diri siswa ketika berhadapan dengan guru yang terkenal galak di sekolah. Akibatnya siswa belajar di tengah rasa takut.

Bukan hanya galak, toxic teacher juga suka memberi hukuman pada siswa. Untuk sebuah kesalahan kecil saja, guru sudah menghukum siswanya. Sebagai guru sudah seharusnya lebih bijaksana dan tidak mudah menghukum karena mungkin saja ada alasan di balik masalah yang ditimbulkan siswa.

5. Pilih kasih

Ada beberapa alasan guru memberikan perhatian lebih pada siswanya dibanding dengan yang lain. Bisa pilih kasih karena anaknya pintar atau rajin dan fisiknya. Bisa juga guru pilih kasih karena siswanya itu les ditempatnya dan kedekatan dengan orangtuanya. Sebagai manusia, lumrah jika guru pilih kasih. Namun, jangan sampai merugikan siswa lain.

Untuk menghindari menjadi toxic teacher, seorang guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk tidak pilih kasih. Tindakan guru agar tidak dianggap pilih kasih oleh siswa misalnya ketika mengajar jangan mengunjungi siswa yang itu-itu saja. Guru harus menghindari memandang siswa dari status sosial atau latar belakang orang tua dalam memberikan layanan pembelajaran.


Demikian ciri-ciri toxic teacher yang dapat dijadikan bahan refleksi diri untuk dihindari oleh seorang guru. Menjadi guru berarti siap mengemban tanggung jawab yang besar. Selalu semangat, karena generasi penerus bangsa, ada di tangan Anda.